Tuesday 6 October 2009

Presiden Muammar Qadafi Marah
Oleh: Mohd. Yusuf Hasibuan


Sosok presiden Muammar Qadafi sudah sangat tidak asing lagi bagi telinga kita, apalagi para pejuang dahulu. Beliau sangat tegas dalam mengambil hukum dan melaksanakan kebijakan-kebijakan dengan bijaksana tanpa memandang bulu. Ia sangat berbeda dari pemimpin-pemimpin yang ada didunia ini. dari cara berpakaian saja ia lebih suka memakai pakaian yang sederhana dan memiliki khas tertentu dilibya, yaitu bagi para tamu presiden hanya diterima disebuah tenda khusus. Dan ia tak lupa untuk memberikan contoh terbukti saat ia berkunjung kenegara lain ia menganjurkan agar tinggal ditenda-tenda yang telah disediakan. Inilah membuat penulis sangat menarik untuk menelusuri sosok Presiden Muammar Qadafi. Coba kita perhatikan kembali masalah kebijakan dan penampilan yang dilakukan oleh para pemimpin-pemimpin sekarang kebanyakan dari mereka terlalu mubajjir dan berlebihan dalam berpakaian. Dan kebanyakan dari para pemimpin sekarang lebih suka menggukan pakaian ala barat yang berbentuk jas, Bahkan anak sekolah dan mahasiswapun mengikuti pakaian ala barat itu, menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Padahal ini bukanlah merupakan kebanggaan tapi kemunduran kita yang hanya bisa mengikuti dan mengekor orang-orang barat. Sehingga apabila masuk kedalam jurang lobang biawak maka kita akan ikut juga masuk bersama mereka. Na’ujubillahi Min Jalik. Dari penampilan yang diberikan oleh Presiden Muammar sangat-sangat ilegan dan menyentuh hati kita agar lebih mencintai produk dan kebudayaan. Sehingga rasa “Hubbu al-Wathan” akan tumbuh didalam jiwa kita karena mencintai tanah air merupakan anjuran dari Nabi kita Muhammad Saw.


Tepatnya pada tanggal 22 September 2009 KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) PBB yang ke 64 di Amerika Serikat telah dilaksanakan dengan suasana yang memanas. Apalagi dengan kemunculan Presiden Muammar yang mengundang perhatian para undangan yang ada, Karena telah lama tidak muncul-muncul di Konferensi Tingkat Tinggi PBB. Namun didalam penyambutan yang begitu hangat dan antusias tidak membuat Presiden Muammar terkesima dan luluh. Malah dalam ceramahnya ia menegaskan dan mempertanyakan tentang keberadaan 4 negara yang memiliki Hak Veto terhadap keputusan. Sehingga ia mengoyak atau merobek kertas yang telah disepakati berdirinya PBB. Presiden Muammar meminta penjelasan dan keterangan yang bisa diterima akal, tentang tujuan awal dibentuknya PBB adalah untuk perdamaian dunia dan keamanan antar bangsa bukan melestarikan perperangan dan perpecahan sehingga menelan korban dari nyawa-nyawa yang tidak berdosa. Disela-sela pidatonya kebanyakan dari negara-negara yang memiliki Hak Veto seperti Amerika Serikat, China, Inggris, Rusia, dan negara lainnya keluar dari tempat persidangan. Namun Presiden Muammar Khadafi tetap melanjutkan pidatonya yang menelan waktu yang sangat panjang. Ia memberikan isyarat kepada pimpinan dan majelis sidang yang ketepatan berasal dari negara libiya. Kemudian ia memberikan pernyataan yang sangat mengejutkan diantaranya “kenapa Gedung Putih atau PBB bertempat di Amerika Serikat, sehingga kita mengadakan konferensi Tingkat Tinggi ini harus di adakan ditempat ini. Padahal kami secara struktur lebih tinggi dari pada mereka yaitu mendapat amanah sebagai pimpinan majelis. Maka sangat wajar jikalau kami memindahkan kantor PBB ke negara libiya” tegas Presiden Muammar Qadafi dengan suara yang lantang dan bijak. Membuat telinga-telinga negara-negara yang bermasalah “terbakar menjadi debu” mereka tidak bisa menahan dan intrupsi.


Inilah kejadian yang sangat menakjubkan dan menghebohkan, seorang Muammar Qadafi berani marah dihadapan dunia dan sanggup untuk menggoncang dunia secara personal, apalagi hal itu dilakukan secara kebersamaan. Maka hasilnya sangat besar sehingga pemimpin-pemimpin barat dan eropa gencar untuk menghadapinya. Begitu juga yang dilakukan Presiden iran Ahmadinejad selama ini dalam membela Palestina hanya sebatang kara berkoar-koar dihadapan dunia, tak satu tanggapanpun yang ia dapatkan, hanya beberapa negara yang mau ikut andil dan perhatian itupun tidak sepenuhnya. Lalu bagaimana jika lahir puluhan Muammar dan Ahmadinejat maka “robohlah” gedung putih dan lenyaplah negara super “bohong” Amerika Serikat dan sekutunya. Dari kejadian ini banyak juga yang diuntungkan termasuk Media-media dan majalah-majalah merasa kebanjiran berita tentang hal ini bak air sungai yang dihujani selama seminggu. Tak ketinggalan media-media yang berada diindonesia semua berebut dan membeli berita ini. Kemudian setelah konferensi Tingkat Tinggi PBB yang ke 64 ini dilaksanakan, ia melanjutkan perjalannya kenegara Amerika Latin. Yang akan mengadakan pertemuan khusus bersama pemimpin-pemimpin amerika latin termasuk presiden vinejela. Dalam pertemuan itu mereka membahas tentang solusi untuk kesejahteraan ekonomi orang-orang afrika yang sekarang dipimpin oleh Muammar Qadafi. Memang sosok seorang Muammar sangat sulit kita ketemui, tapi kita tidak boleh menggantungkan semuanya kepada Muammar. Karena iapun sebagai manusia yang lemah pasti memiliki kekurangan-kekurangan dan kelebihan. Yang paling terpenting adalah bagaimana kita bisa melahirkan jiwa-jiwa yang berani dan bermental tangguh seperti Presiden Muammar Qadafi dan Ahmadinejat. Sehingga kita akan meraih kejayaan islam dan terhapuslah kekejian yang kita hadapi sekarang. Sehingga kaca mata dunia berubah yang dahulu berkiblat ke barat, maka pada masa yang akan datang harus berkiblat ke ka’bah. Amin.

Semoga dengan tulisan saya yang ringkas ini dapat menggugah hati kita semua khususnya mahasiswa al-azhar yang telah memiliki pondasi dan modal agama yang kuat untuk menghadapi masa depan dan perkembangan zaman. Yang mana Kita adalah harapan umat,. Barisan kita bukanlah barisan orang-orang biasa, yang hanya hidupnya memikirkan kehidupan pribadi dan sanak saudaranya, tapi kita sekarang sudah termasuk barisan-barisan Presiden Muammar Qadafi dan Ahmadinejat. Yang mana suara kita didunia sudah hampir dengan mereka. Hanya saja mereka dari segi struktur, ilmu, dan pengalaman lebih dari kita.




No comments: