Monday 12 October 2009



Indonesia Harus Maju

Mohd. Yusuf Hasibuan


kemajuan teknologi sekarang ini seiring menguatnya perekonomian, malah di Indonesia dunia pendidikan dipandang sebelah mata। Para ilmuan dunia semakin tajam menyusun konsep-konsep masa depan, sedangkan ilmuan-ilmuan Indonesia merasa dianak tirikan oleh pemerintah. Perpolitikan diseluruh dunia semakin tajam apalagi demokrasi, sebuah sistem yang menjadi dasar-dasar hukum sebuah negara. Tak ketinggalan dunia film dan busana membuat masyarakat dunia tidak mau ketinggalan untuk mengikuti perkembangan-perkembangan yang ada, sampai bangsa kitapun sudah tergiur dengan kemajuan ini. Sehingga menikmati perkembangan zaman sudah tumbuh ke angkasa khususnya rakyat Indonesia yang memilki perekonomian yang cukup. Bahkan para pengusaha dan pemerintahpun bersama-sama memusatkan perhatian dan berusaha mengikuti perkembangan peradaban dunia dengan membuat usaha-usaha yang mengandung unsur-unsur teknologi sehingga meninggalkan pusat perhatian lainnya seperti pendidikan, petani, dan buruh-buruh kecil. Memang tidak salah jikalau hal ini menjadi tuntutan awal bagi negara Indonesia. Namun yang ditakutkan adalah memalingkan perhatian bangsa kita terhadap masalah-masalah lainnya akan terjadi keterlambatan dalam bidang lain. Sehingga kita terkatung-katung dalam sebuah ‘perahu’ kesesatan yang tidak memiliki pondasi kuat. Maka saya sebagai warga negara Indonesia yang sangat mencintainya, akan memberikan tawaran dan mengusulkan beberapa sistem, yang mana bisa kita pelajari bersama diantaranya:


Pertama: Menggaji lebih dalam dan mengenali problem-problem yang sedang dihadapi sekarang। Pengkajian ini sebenarnya tidak terlalu membutuhkan dana yang sangat besar, namun yang dibutuhkan adalah tim penyusun dan perancang yang professional. Sehingga semua permasalahan yang ada dapat dihadapi dengan solusi-solusi yang matang. Dan hal ini tidak mesti mengikut sertakan bapak Presiden, cukup saja kita mengundang para mantan Presiden Republik Indonesia, alim-ulama yang berkualitas, dosen-dosen universitas yang terkenal dan diakui negara. Semua undangan yang ada tidak harus hadir ditempat acara hanya saja mengirimkan sebuah tulisan dari hasil-hasil musyawarah perdaerah dan tidak lupa mengikut sertakan para gubernur-gubernur setiap daerah dan mantan gubernur. Kemudian hasil yang telah dimusyawarahkan dibawa ke istana presidenan agar digodok kembali. Dari salah satu cara ini, penulis bukan tidak percaya lagi dengan para Majelis Permusyawaratan Anggota, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan Perwakilan Daerah. Melainkan ini merupakan sebuah bantuan dan dorongan yang bisa dilakukan oleh para cendikiawan dan para pemikir untuk mencari solusi dan mempermudah para anggota dewan. Sehingga saat persidangan-persidangan dilaksanakan menjadi lebih mudah dan tidak membutuhkan waktu yang sangat panjang dalam membahas agenda dan permasalahan.


Kedua: Mempertajam Undang-undang. Setiap undang-undang yang telah disusun dan disahkan oleh badan Majelis Permusyawaratan Rakyat, maka harus dijalankan dengan serius, ditaati oleh siapapun dan tidak memandang sanak saudara. Karena Rasulullah telah memberikan contoh kepada kita tentang sabdanya “jikalau anakku Fatimah mencuri maka benar-benar akan kupotong tangannya” Ini merupakan tanda-tanda sebuah kejayaan hukum yang digambarkan oleh Rasulullah, dan beliau telah mengajarkan kepada kita bagaimana dalam mengambil kebijakan dan keputusan yang konkrit। Sehingga menghilangkan kecurigaan yang dialami masyarakat sekarang, atau terjadinya sebuah hukum yang berat sebelah ibarat pisau belati yang mana bagian bawahnya sangat tajam, namun diatasnya sangat tumpul bahkan tidak terasa jikalau digoreskan. Praktek hukum dinegara kita, hukum ditegakkan dengan serius terhadap maling ayam sedangkan maling uang alias koruptor bisa dibebaskan hanya dengan bermain mata dengan para penegak hukum. Maka yang dibutuhkan disini adalah keseriusan pemerintah dalam menjalankan amanah dan kebijakan yang telah ditetapkan harus dikerjakan. Jangan sampai terjadi perselisihan yang beralasan ingin menjalankan undang-undang seperti yang sedang sekarang yaitu terjadinya pertengkeran dan perselisihan antara anggota KPK (komisi pemberantas korupsi) dengan polisi. Kejadian seperti ini bisa menjatuhkan martabat sebuah instansi dan seorang pemegang kebijaksanaan. Oleh karena itu kita harus menghindari pertengkaran dan perselisihan yang menyebabkan kerugian negara dan masyarakat. Maka kita harus bangun kebersamaan untuk meraih kesejahteraan.


Ketiga: Membina bibit baru bangsa। Dalam pembinaan yang kita terapkan nantinya bukanlah sekedar pengiriman dan penyeleksian. Akan tetapi yang kita terapkan nantinya adalah mencari dengan mengadakan perlombaan-perlombaan, seperti mengadakan perlombaan membuat obat-obatan atau tulis-menulis. Kemudian setelah mereka masuk kedalam final kita beri sebuah pendidikan yang harus diikuti selama 1 bulan. Dalam pembinaan ini kita menanamkan agar mereka mencintai Indonesia dengan betul-betul, kemudian kita berikan informasi-informasi dahulu dan terkini agar mereka tidak ketinggalan dunia informasi. Baru kita terapkan pembinaan pencarian terhadap spesialisasi dengan memberi PR (Pekerjaan Rumah) seperti menulis. Kemudian memberi mereka sebuah pelatihan selama satu bulan yang mana dalam pelatihan akhir ini mereka diseleksi dengan benar-benar. Maka dari sini lahirlah kader-kader yang matang dalam berfikir.


Keempat: Membangun sektor perekonomian negara Indonesia। Dengan memanggil seluruh cendikiawan-cendikiawan ekonom baik alumni dalam negeri maupun luar negeri. Pada tahap awal kita mengadakan penyaringan sistem perbankan yang bonafit atau professional. Para pakar tidak hanya menulis melainkan setelah pengumpulan teks dan Keakalah disebuah blog maka dibolehkan untuk saling mengkritik dan saling tukar pikiran. Dari hasil semua pemikiran-pemikiran yang ada kita akan saring kembali mana yang pantas untuk diterapkan di Indonesia dan mana yang tidak sesuai. Sehingga kita akan merasakan lebih mudah dan tidak terlalu ketinggalan zaman karena semua yang ingin kita lakukan telah kita musyawarahkan bersama.


Inilah beberapa sistem yang ada. Bisa kita terapkan atau kita saring kembali sehingga kita akan bisa memakai sistem yang sudah matang. Segala tawaran sistem tulisan diatas bukanlah sistem yang terbatas. Sebenarnya sangat banyak sistem lain yang harus kita perhatiakan. Semoga dengan sistem singkat yang penulis ajukan, Indonesia kita kedepan bisa lebih maju dan berkembang. Amin.

No comments: