Rindu
Oleh: Mohd. Yusuf Hasibuan
Ditengah kegelapan malam ku tak tahu hendak melangkah kemana, segala gerakku sudah dipenjarakan olehmu,
sudah lama perasaan ini kupendam sekarang sudah menggunung. panen tak pernah kurasakan seperti pria lainnya. ku hanya mau cintamu. ku berpikir tuk curahkan semua kepada orag yang paling ku cintai, bahwasanya aku sangat sayang padanya, kelemahanku hanya tak dapat ungkapkan sesuatu dengan suara
hanya gerakan dan tinta yg bisa ku utarakan semua isi hati
hai wanita yang didamba oleh semua pria telah lama ku berharap agar kita bersatu seperti terbitnya bulan dan bintang, sungguh hati tak bisa ku bagi kepada siapapun kecuali untukmu
bintang memang jauh
Tapi tak sejauh dikau dan daku dinda
bintang-bintang selalu merayu
tak satupun kupetik, mahligai cinta telah dewasa tuk satukan jiwa kita
sampai
bintang-bintang bersinat kelabai daku tak hiraukan himbauannya
ku tiup kau degan mahligai sukma
sebuah cinta ilahi yg ku ukir
diatas awan-awan takdir ilahi
kapan ?kapan ? kapan ?
telah terdetik dihati
kapan kami bertemu
tuk lihat keindahan cinta
padahal aku tak mengenal cinta
sebagaimana pria dan wanita memahaminya
memang cinta selalu melukiskan keindhanan
lukisan selalu hembuskan sebuah perasaan
ku tak tahu harus bagaimana tuk capai semua
hanya “bibir” takdir yang bisa berkomentar dibelantaran Lauhul Mahfuz
dari kejauhan talah kulirik semua isi hatimu melalui doaku
bulan selalu menemaniku ditengah malam kerinduan
kerinduanku yang tak bertepi diselimuti keresahan hati
keresahan yang mengkhawatirkan kesehatanmu
aku rindu
aku rindu rayuanmu dahulu
pujianmu telah dikubur masa
tapi tak pernah kukubur didalam hati
oh…….. memang kaulah dambaan hati. tergores hatiku dengan tinta cintamu
ku peluk hatimu
hembusan angin yg mencerminkan
lembutnya cintaku kepadamu
apalagi saatku memelukmu
dengan penuh rasa sayang
oh sayang sangat terasa ketika memelikimu dengan kelembutan yg
indah
seolah-oleh aku dikayangan yg sangat tinggi
membawaku keutara dan keselatan
kau ucapkan lagi
pegang erat-erat
pasti kutakkan lepaskanmu
ilahi ridhailah cinta kami ini
cinta yang mencerahkan alam
menyinari abad-abad kehidupan
melahirkan generasi-generasi yang handal
rabbi innaka ‘ala kulli syaiin qadir
2 comments:
wah...ada bakat jd penyair^^
syukran,,,,,,,,,,,,,tapi gak sehebat anti lah hehehhe
Post a Comment