Tuesday 6 October 2009








Rindu

Oleh: Mohd. Yusuf Hasibuan


Ditengah kegelapan malam ku tak tahu hendak melangkah kemana, segala gerakku sudah dipenjarakan olehmu,

sudah lama perasaan ini kupendam sekarang sudah menggunung. panen tak pernah kurasakan seperti pria lainnya. ku hanya mau cintamu. ku berpikir tuk curahkan semua kepada orag yang paling ku cintai, bahwasanya aku sangat sayang padanya, kelemahanku hanya tak dapat ungkapkan sesuatu dengan suara

hanya gerakan dan tinta yg bisa ku utarakan semua isi hati

hai wanita yang didamba oleh semua pria telah lama ku berharap agar kita bersatu seperti terbitnya bulan dan bintang, sungguh hati tak bisa ku bagi kepada siapapun kecuali untukmu

bintang memang jauh

Tapi tak sejauh dikau dan daku dinda

bintang-bintang selalu merayu kan robohkan gelora cinta

tak satupun kupetik, mahligai cinta telah dewasa tuk satukan jiwa kita

sampai

bintang-bintang bersinat kelabai daku tak hiraukan himbauannya

ku tiup kau degan mahligai sukma

sebuah cinta ilahi yg ku ukir

diatas awan-awan takdir ilahi

kapan ?kapan ? kapan ?

telah terdetik dihati

kapan kami bertemu

tuk lihat keindahan cinta

padahal aku tak mengenal cinta

sebagaimana pria dan wanita memahaminya

memang cinta selalu melukiskan keindhanan

lukisan selalu hembuskan sebuah perasaan

ku tak tahu harus bagaimana tuk capai semua

hanya “bibir” takdir yang bisa berkomentar dibelantaran Lauhul Mahfuz

dari kejauhan talah kulirik semua isi hatimu melalui doaku

bulan selalu menemaniku ditengah malam kerinduan

kerinduanku yang tak bertepi diselimuti keresahan hati

keresahan yang mengkhawatirkan kesehatanmu

aku rindu

aku rindu rayuanmu dahulu

pujianmu telah dikubur masa

tapi tak pernah kukubur didalam hati

oh…….. memang kaulah dambaan hati. tergores hatiku dengan tinta cintamu

ku peluk hatimu

hembusan angin yg mencerminkan

lembutnya cintaku kepadamu

apalagi saatku memelukmu

dengan penuh rasa sayang

oh sayang sangat terasa ketika memelikimu dengan kelembutan yg

indah

seolah-oleh aku dikayangan yg sangat tinggi

membawaku keutara dan keselatan

kau ucapkan lagi

pegang erat-erat

pasti kutakkan lepaskanmu

ilahi ridhailah cinta kami ini

cinta yang mencerahkan alam

menyinari abad-abad kehidupan

melahirkan generasi-generasi yang handal

rabbi innaka ‘ala kulli syaiin qadir

2 comments:

Unknown said...

wah...ada bakat jd penyair^^

berombang said...

syukran,,,,,,,,,,,,,tapi gak sehebat anti lah hehehhe