Tuesday 11 August 2009


Indonesiaku dilibas cinta

Ku tak tahu harus berkata apa dan harus berkomentar apa terhadap fenomena diindonesia tentang masalah hati dan masalah perasaan yang satu ini, khusunya dibidang cinta. Memang tidak bias kita pungkiri bahwasanya hal ini memang menjadi fitrah manusia, tapi fitrah yang bagaimana dianjurkan didalam islam ? dan cinta yang seperti apa yang dihalalkan oleh agama kita ? untuk menjawab ini semua, kita terlebih dahulu menganalisa masalah perkembangan "dunia cinta" di tanah air. Dari mulai kanak-kanak sampai orang dewasa memang merasakan hal ini, namun terkadang dengan adanya "dunia cinta" ini membuat kita lalai semua, terbukti dengan adanya cinta, kita berani berbohong kepada orang tua demi bertemu dengan orang yang kita sayangi, yang tidak dihalalkan oleh syariat untuk melakukannya bahkan diperintahkan untuk menggulungnya kecuali pada saat nikah baru dibentangi kembali. Para pemuda dan pemudi kita telah banyak yang masuk kejurang cinta dan termabuk oleh perasaan, sehingga mereka lalai untuk memikirkan bangsa kita yang telah dibanjiri krisis sepanjang waktu bahkan tak kunjung surut, sungguh tega sekali mereka yang mengutamakan cinta sebelum nikah terhadap wanita dan pria yang tidak membawa manfaat melainkan penyesalan sepanjang hayat. Maka sekarang kami mencoba untuk mengklarifikasikan tentang hal cinta yang dianjurkan didalam islam, sebenarnya memang cinta fitrah dari ilahi tapi perlu kita ingat bahwasanya cinta yang dianjurkan Allah SWT adalah setelah kita menikah bukan sebelum menikah kecuali ta'arruf yang berbeda jauh dengan dunia cinta

Lalu kalau kita lirik lebih dalam lagi, tentang hal apa sebab terjadinya cinta dan bagaimana menghindarinya ? sebab cinta terlebih dahulu kita melirik kepada dunia perfilaman, yang kurang dewasa untuk menampilkan dan memberi iklan-iklan dengan berpakaian yang tidak sopan, sehingga anak-anak dan remaja mengikuti gaya-gaya yang mereka tonton, maka terjadilah kejadian yang tidak dinginkan dengan tiruan yang tidak berlandaskan agama, oelh karena itu ini harus menjadi titik poin bagi orang tua, guru-guru, dan lembaga sensor perfilaman dan reklame, jangan terlalu memikirkan masalah tingginya bayaran yang mereka setorkan, tapi pikirkanlah kebangkitan bangsa kita dan warga republik Indonesia, karena masih banyak lagi cara kita untuk mencari dana dan peningkatan ekonomi, maka dengan tulisan yang sangat singgkat ini, penulis mengharapkan dengan ribuan harapan kepada seluruh sutradara, lembaga sensor, dan pemerintah agar supaya lebih memaksimalkan kembali masalah tampilan entertaimen dan harus lebih serius lagi untuk menangani hal ini.

Cinta memanglah hal yang luar biasa didalam kehidupan manusia, karena ia dating tak dijemput dan ia hadir tak dipanggil, inilah yang membuat diriku kebingungan, pada saat azan dikumandang jarang orang-orang untuk menghadiri undangan yang suci ini, tapi saat cinta yang tak pernah dipanggil justru didatangi dengan secepat mungkin, maka dalam hal ini kita harus kembalikan pusat perhatian dan cita-cita kita yang murni itu, janganlah kita terlalu memuja cinta yang sifatnya akan sirna tapi pujalah Allah SWT yang maha Esa.

Harapan kami buat pemuda dan pemudi yang kami banggakan adalah jangan pernah memupuk cinta sehingga cinta itu tumbuh berkembang biak didalam diri kita, ketika kita mengalami perasaan sedikit suka sama seseorang, kita harus menghindarinya dan berusaha untuk melupakan hal itu, karena semakin kita memupuk dan menyirami dengan hayalan-hayalan yang tidak berdampak positif itu akan mengalami kemacatan dalam berpikir dan mengalami lemahnya jiwa semangat untuk membangun bangsa dan Negara, walaupun ada seseorang yang terpacu dengan cinta atau ia mengalami kemajuan dengan adanya cinta perlu diingat kemajuan itu bukan hanya bisa diraih dengan cinta kepada wanita saja tapi masih banyak cara-cara lain.wallahu wa'lam

No comments: