Monday 21 September 2009






Imam Ahmad Bin Hambal Pelita Umat
Oleh : Mohd. Yusuf Hasibuan

Nama lengkap Imam Ahmad Bin Hambal adalah Ahmad Abu Abdullah Ahmad bin Muhammad bin Hambal al-‘udnani, As-Syibani, Al-Mawaji, Al-Baghdadi, dia adalah seorang imam besar pada masanya, dan ia telah menguasai sunnah dan alquran, beliau lahir kemuka bumi ini pada tahun 164 H। beliau telah memulai untuk menuntut ilmu bermusafir dari marwa menuju kota Baghdad dengan izin ibnya, dan disanalah ia menuntut ilmu dan mengembangkan pemikirannya demi islam, sampai ke kota kufah, madinah, Yaman, Syam, dan Makkah dll, bahkan ia berusaha mengembangkan ilmunya bukan satu tempat saja, bahkan sampai kekota turtus kemudian kembali kekota Baghdad untuk mengamalkan ilmu-ilmunya, ia merupakan pelita pada masanya yang telah menerangi muka bumi Allah SWT dengan ilmu-ilmunya dan menjadi qudwah umat islam। Beliau adalah salah satu Imam umat islam dan salah seorang pemikir ahlus sunnah wal jama’ah yang disegani.
Kemuliaan yang dimiliki imam ahmad sangat banyak mulai dari menguasai ilmu al-quran, bahkan ia menentang pemikiran-pemikiran mu’tajilah tentang al-quran termasuk makhluk atau tidak ?, maka ia mematahkan pemikiran yang melenceng ini bahwasanya al-Quran bukan sebuah makhluk melainkan ia adalah kalamullah, bahkan ia selalu membasmi kebatilan dan menegakkan kebenaran, sampai ada sebuah pepatah mengatakan bahwasanya “Khalifah Abu Bakar As-Siddik membasmi orang-orang yang murtad sedangkan Imam Ahmad bin Hambal telah mempertahankan tentang al-quran adalah kalamullah” dan kejuhudan imam Ahmad sangat kuat memperjuangkan ilmu agama dan telah berijtihad, bahkan ia termasuk salah satu imam besar Mazahibul Arba’ah, dan beliau telah mengeluarkan ratusan fatwa, ia tidak terlalu berat dalam mengambil hukum dan tidak terlalu ringan, sehingga manusia berbondong-bondong hadir untuk menuntut ilmu kepadanya, sampai ribuan murid mendatanginya dan belajar tentang ilmu agama, dengan kesemangatannya dalam mengajar membuat murid-muridnya simpatik dan tertarik untuk lebih mendalami ilmu agama, namun yang sangat disayangkan pada masa beliau menyebarkan ilmu pengetahuan sangat bertentangan dengan pemikiran yang dimiliki oleh pemerintah (khalifah Makmun pada tahun 218 H) yang mana khalifah makmun sangat mempercayai pemikiran Mu’tajilah tentang al-quran adalah makhluk, sehingga pemerintah membuat sebuah peraturan atau undang-undang, yang harus menyatakan bahwasanya al-quran adalah makhluk, maka barang siapa yang melanggar dan menentang pemikiran ini dikenakan sangsi pemenggalan kepala, penjara, dan penyiksaan। Maka Imam Ahmad bin Hambal hadir dengan hati yang tenang dan keimanan, melontarkan pendapat dan kritikan bahwasanya al-quran bukanlah makhluk melainkan al-quran adalah perkataan Allah SWT, sehingga pemerintahan Abbasiyah yang dipimpin oleh khalifah Makmun menghukum Imam Ahmad bin Hambal dengan penjara, namun Imam Ahmad bin Hambal tidak berputus asa dan tidak menyia-nyiakan hidupnya didalam penjara melainkan ia lebih mendekatkan diri kepada Allah dan lebih bersabar dalam menjalani hidup ini।

Imam Ahmad bin Hambal telah menjalani hidupnya didalam penjara, ia tidak melihat cahaya matahari dan sinar terbitan bulan semenjak masa kepemimpinan khalifa Makmun, Mu’tasim dan khalifah Wasiq. Ia tidak bias menatap wajah murid-muridnya melainkan ia hanya menatap besi penajara yang menemani hidupnya, meskipun ia hidup didalam penjara ia tidak pernah lupa untuk menulis dan beribadah kepada Allah SWT, maka dengan kesabaran yang tidak pernah luntur dari jiwanya membuat ia lepas dari penjara dengan pertolongan Allah SWT, sehingga Imam Ahmad bin Hambal bias kembali kepada masyarakatnya dan mengajari Ilmunya kepada murid-muridnya, yang sangat mengesankan lagi bahwasanya Imam Ahmad bin Hambal tidak hanya mengajarkan kepada murid-muridnya tentang ibadah dan bermuamat saja, melainkan ia telah menganjurkan agar melaksanakan sunnah Rasulullah dan mengamalkan ilmu-ilmu yang telah ada karena ilmu tanpa perbuatan bagaikan pohon tanpa buah, maka imam Ahmad menekankan bahwa ilmu pada hakekatnya adalah perbuatan, maka ilmu tanpa perbuatan dikatakan Munafiq, dan perlu kita ketahui bahwasanya Imam Ahmad bin Hambal melepas masa lajangnya pada saat berumur 40 tahun, itulah bukti kecintaan beliau kepada ilmu pengetahuan dan agama islam. Sehingga banyak para ulama memberi komenter-komentar kepadanya diantaranya “bahwasanya Imam Ahmad bin Hambal lebih menonjol dibandingkan Imam-imam lainnya”, dan syeikh Ismail bin Khalil mengatakan “ jikalau seandainya Imam Ahmad Bin Hambal hidup ditengah-tengah bani Israel maka ia akan diangkat dan dianggap sebagai nabi mereka” dan Imam Syafi’I memberi komenter yaitu “ tidak ada seorang yang lebih alim, lebih bijaksana, paling konsisten dan lebih berilmu luas dinegeri iraq ini kecuali Imam Ahmad Bin Hambal” .

Setiap manusia memiliki batas-batas waktu dalam hidup, begitu juga dengan Imam Ahmad Bin hambal, ia mengalami sakit kemudian meninggal pada tahun 214 H, dan ia menjalani kehidupan ini sepanjang 77 tahun, dan yang memandikan jenazah beliau berjumlah ratusan rakyat, sehingga orang-orang abbasiyah yang ditinggalkan merasakan kesedihan dan rindu dengan sosok Imam Ahmad, maka yang sangat mengesankan pada masa hidupnya yaitu ia telah berhasil mengajak ahlul kitab untuk memeluk agama islam sehingga puluhan ahlul kitab memeluk agama islam karena kejuhudannya. Maka tidak menjadi heran jikalau pahit manisnya kehidupan ini telah ia telan dalam kehidupan ini sampai ajaran islam berkembang pesat dimana-mana, semoga akan lahir kembali Ahmad bion Hambal abad ke 21 ini dan mudah-mudahan segala amal ibdahnya diterima oleh Allah SWT dan diberikan Jannatun Na’im kepadanya, Amin.


Universitas Al-Azhar Dan Harvard Pindah Ke Indonesia

Berangkat dari cita dan ‘mimpi’ Universitas Al Azhar dan Harvard pindah ke Indonesia. Pada kesempatan baik ini dan dalam rangka memenuhi persyaratan formal serta sebagai pertanda simbolik menduduki jabatan sebagai seorang mahasiswa, penulis mencurhatkan sebuah cita, angan-angan, atau Anda membahasakannya dengan sebuah mimpi, sebagai pengukuhan jiwa seorang akademisi. Pemilihan tajuk ini didasarkan atas beberapa pertimbangan, antara lain sejarah telah mencacat tetang kehadiran peran pendidikan Islam khususnya, dalam perjuangan bangsa Indonesia, khususnya dalam ikut memajukan, mencerdaskan umat dan masyarakat, baik sebelum maupun sesudah kemerdekaan. Kedua, konstitusi negara republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 1945 telah menempatkan keberadaan dan peran pendidikan Islam sebagai bagian tidak terpisahkan dari kebijakan politik pendidikan nasional. Tidak berlebihan kalau (secara politis) dikatakan bahwa kehadiran dan keberadaan pendidikan merupakan bagian dari andil umat Islam dalam perjuangan maupun dalam mengisi kemerdekaan.

Kalau kita lirik kembali rekaman sejarah ternyata, rakyat Indonesia yang menimba ilmu di luar negeri tidak sedikit dan sudah cukup lama. Terbukti dari hasil kemerdekaan republik Indonesia; mahasiswa yang ikut andil dalam perjuangan kemerdekaan dari Timur Tengah dan Belanda. Ironis sekali, jikalau ilmu yang mereka timba kita sia-siakan. Bayangkan, sudah berapa puluhan tahun kita tidak bisa bersaing dalam dunia pendidikan, hal ini cukup merugikan kita. Khususnya di segi finansial, seperti; pembayaran visa, transportasi, kehidupan sehari-hari dan lain sebagainya. Jadi, persoalan dunia pendidikan sebenarnya termasuk peka dan rawan. Pendidikan yang tidak didasarkan pada orientasi yang jelas dapat mengakibatkan kegagalan dalam hidup secara berantai dari generasi ke generasi.

Kehadiran lembaga pendidikan Universitas Al-azhar dan Harvard yang berkualitas tinggi dalam berbagai jenis dan jenjang pendidikan sesungguhnya sangat diharapkan oleh berbagai pihak guna mempersiapkan sumber daya manusia suatu negara untuk masa mendatang. Membuat dunia melirik kedua universitas ini. Tidak heran, orang-orang dari penjuru dunia berbondong-bondong berpacu menuntut ilmu dunia pendidikan di kedua lembaga ini. Tidak ketinggalan Indonesia sebagai negara yang miskin akan ‘ilmu’ dan kaya akan koruptor. Insyallah, semua orang mengenal atau tahu Al Azhar dan Harvard, apalagi mereka yang berasal dari kalangan pendidikan dan kaum intelek. Lantas bagaimana dengan perkembangan mutu universitas Indonesia seperti UI (Universitas Indonesia) yang berhasil membuahkan nomor urut 287, ITB (Institut Teknologi Bandung) peringkat ke 315, UGM (Universitas Gajah Mada) yang mendapat nomor urut 316 dari 500 universitas terbaik seantero dunia. Kemudian bagaimana dengan nasib universitas yang lainnya. Tidak masuk kategori ini, apakah ingin terus terkatung-katung bak sampan ditengah ombak samudera.

Kita sebagai kaum intelek bangsa yang mengemban amanah dari Allah, orang tua, bangsa dan negara, sanggupkah kita akan memindahkan keberadaan Harvard dan Al Azhar ke negeri tercinta, Indonesia? Kalau untuk memindahkan gedung universitasnya memanglah amat sulit, tapi kalau ilmu, pengetahuan sistem dan metodeologi pendidikan serta pengajaran mereka yang bagus, dikembangkan di Indonesia akan menjadi tantangan kita yang membutuhkan usaha yang sangat serius dan penuh kehati-hatian. Bayangkan jikalau generasi kita nantinya terus-menerus menuntut ilmu ke negeri orang, akan sangat membebankan mereka.

Pertanyaannya, prestasi apa yang membuat kedua lembaga pendidikan ini (baca: Universitas Al-azhar dan Harvard) begitu tersohor dalam dunia pendidikan? Kenapa mesti kedua universitas ini kita pindahkan ke Indonesia? Kapan semua ini akan terwujud? Banyak alasan dan bukti mengapa kedua lembaga pendidikan ini begitu tersohor di belahan dunia. Karena nama dan kemajuan di berbagai segi yang dialami kedua unversitas unggulan ini. Harvard adalah universitas nomor satu di dunia menguasai bidang ilmu umum, sains dan teknologi. Dan Al Azhar lembaga pendidikan yang sangat tersohor selama ribuan tahun lamanya bidang ilmu agama dan pengembangannya serta banyak melahirkan intelek-intelek yang handal hingga pada saat ini. Menjadikan ‘daya beli’ masyarakat luar tinggi walaupun biaya pendidian atau hidup di Negara itu juga tidak murah.

Indonesia harus kaya dengan lembaga-lembaga pendidikan dan pengembangannya yang tangguh dan mumpuni. Bukankah kita sudah memiliki modalnya, baik yang berupa tenaga ahli maupun yang berupa kelembagaan (pondok pesanteran, madrasah, sekolah dan perguruan tinggi). Selain itu banyak alumni sarjana doktoral dan majister jebolan dalam dan luar negeri bisa dimanfaatkan sebagai guru. Tentunya, dengan kebijaksaan dan pertimbangan yang mendukung kesejahteraan mereka. Baik berupa; kenaikan gaji, fasilitas dan pemenuhan kebutuhan. Kalau kita ingin menatap masa depan pendidikan yang mampu memainkan peran strategis dan diperhitungkan untuk dijadikan pilihan dunia pendidikan, maka perlu ada keterbukaan wawasan keberanian dalam memecahkan masalah-masalahnya secara mendasar dan menyeluruh, khususnya pemerintah Indonesia agar memberi komitmen yang pasti. Seperti yang berkaitan dengan: pertama, kejelasan antara yang dicita-citakan dengan langkah-langkah operasionalnya. Kedua, pemberdayaan kelembagaan yang ada dengan menata kembali sistemnya. Kegita, perbaikan pembaharuan dan pengembangan dalam sistem pengelolaan atau menajemennya. Dan keempat, peningkatan sumber daya manusia yang diperlukan.

Tentu harus diakui pula bahwa untuk semua itu dibutuhkan dana dalam jumlah yang besar, sistem pendaan ini harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan rakyat. Ini ditempuh dengan berpijak pada landasan niat dan tekat: bahwa kita bangsa Indonesia, sudah seharusnyalah mewariskan sesuatu yang terbaik bagi generasi mendatang. Meskipun pada dasarnya negara kita miskin, tapi sejatinya kita harus percaya diri dan tidak mau menjadi bangsa inferior (rendah mutu atau orang bawahan) negara-negara lain.

Semua itu akan terwujud, kalau ada perencaan walau berawal dari satu cita dan mimpi. Pengembangan pendidikan bukanlah pekerjaan sedehara, karena memerlukan adanya perencanaan secara terpadu dan menyeluruh. Dalam hal ini perencaan berfungsi membantu memfokuskan pada sasaran, alokasi, dan kontinuitasnya, dan sebagai suatu proses berpikir untuk menentukan apa yang akan dicapai, bagaimana mencapainya, siapa yang mengerjakan dan kapan dilaksanakan, maka perencanaan juga memerlukan adanya kejelasan terhadap masa dengan apa yang akan dicapai atau dijanjikan. Kalau bukan kita siapa lagi. Jujur, penulis bukanlah orang terbaik. Tapi, penulis yakin bahwa kita tentunya mempunyai satu cita yang sama dan mimpi yang sama. Kemajuan tanah air tercinta dalam segala bidang dan sendi kehidupan, terkhusus dalam bidang pendidikan. Sungguh satu kebanggaan yang dapat mengeluskan dada dengan tenang dan lega, jika bangsa Indonesia cukup menuntut ilmu dalam berbagai bidang di tanah air sendiri tanpa harus ke luar negeri.

Sepatah kata saran dan harapan penulis hadiahkan kepada semua rekan dan teman seperjuangan, terkhusus bagi pribadi penulis untuk mempersiapkan diri dari sekarang sematang-matangnya demi merajut sebuah mimpi “Universitas Al Azhar dan Harvard dan Al-azhar” terbukti pindah ke Indonesia। Kami sadari, mungkin kita merasa mustahil mewujudkan mimpi itu। Atau bahkan merasa geli mendengar mimpi ini। Tapi kita harus sama-sama menyadari bahwa perjalanan kita masih amat panjang dan banyak tantangan yang akan kita hadapi di kemudian hari। Harapan penulis, mudah-mudahan dengan tulisan yang singkat ini kita semua tergugah untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita। Karena kalau tidak, maka ‘PT’ (pekerjaan tertunda) yang akan kita hadapi, bak benang kusut yang amat sulit untuk memperbaikinya॥

Friday 18 September 2009

Umat Islam, Bukan Sekedar Nama

Mohd. Yusuf Hasibuan

Dahulu umat islam dipuji-puji dan dibangga-banggakan, sekarang umat islam telah dilecehkan dan tidak dipandang lagi sehingga banyak pemuka-pemuka agama dunia sudah mulai memandang islam dengan sebelah mata apalagi agama yahudi dan Nasrani, yang selalu menyerang agama islam dengan berbagai macam cara agar islam tercoreng dari muka bumi ini, padahal mereka tidak mengetahui bahwasanya islam adalah agama pembawa kemaslahatan jikalau mereka mengetahuinya maka mereka akan berbondong-bondong untuk memeluk agama islam, apalagi setelah terjadinya tragedy dahsyat 11 September 2004, dengan runtuhnya gedung WTC (World Trade Center) membuat penduduk dunia tercengang dan banyak yang kehilangan saham, sehingga Amerika Serikat sudah mulai memainkan “remot” controling dunia atau “the game of life”dengan mengkambing hitamkan umat islam, pada tahap awal ini memang umat islam yang dituju namun lama-kelamaan mereka akan sadar bahwasanya mereka salah sasaran, sehingga menelan kerugian yang sangat besar bagi Amerika Serikat, padahal masalah hancurnya gedung WTC menjadi perdebatan yang sangat panjang bahkan sekarang sudah mulai terbuka lembaran kebohongan Amerika Serikat yaitu dengan permainan uang $20 dan $1 didalam uang ini telah terungkap semua masalah tragedi 11 september ini.

Maka Negara Amerika Serikat yang dianggap sebagai Negara Super power belum pantas gelar ini disandangkan bagi mereka karena masalah pengangguran dan keamanan Negara saja belum stabil, sehingga gelar yang pantas disandang oleh Negara Amerika Serikat adalah Negara Super Liying, karena sudah berapa jutaan manusia telah tertipu dengan strategi licik Amerika ini, bahkan pembantaian pasukan Amerika yang terjadi di irak menelan ratusan korban, Amerika membuat alasan yang tidak masuk akal yang ingin memusnahkan senjata nuklir padahal Amerika adalah salah satu Negara penghasil nuklir, apalagi pembantaian yang telah mereka lakukan diafganistan menelan ribuan korban sampai sekarang, namun yang sangat disayangkan kelakuan ini sudah jelas-jelas pelanggaran HAM tak satu negarapun yang berani menetang secara dhahir kecuali Venuzela dan iran yang tidak tanggung menghabiskan semua kekuatan untuk menentang kebijakan-kebijakan yang membabi buta, dengan kebijakan Amerika yang tidak berlandaskan kekuatan hokum membuat Negara boneka Israel merasa nyaman dan mudah untuk melakukan pembantaian diPalestina. Sehingga dipengadilan PBB Negara Israel bebas dan tidak kenak sangsi apapun, yang membuat lebih geli lagi Amerika mengharapkan agar penangkapan terhadap presiden sudan Musyaraf segera dilakukan dengan alasan telah banyak melanggar HAM, inilah yang membuat kecewa umat islam sekarang, apalagi penulis merasa khawatir dengan permainan Amerika ini bisa membahayakan masa depan umat islam.

Kalau kita perhatikan tragedy yang telah terjadi dinegara kita Indonesia sangat banyak mulai dari pemboman kuta bali sampai pemboman hotel mariot, namun yang sangat disayangkan kenapa para penegak hukum langsung mengklaim bahwasanya pelakunya adalah umat islam, vonis seperti ini merupakan kebijakan yang sangat pincang, sehingga umat islam selalu terkucilkan, seperti saat Presiden SBY berpidato menyambut HUT RI di depan rapat paripurna DPR RI, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta,Dalam pidatonya SBY menegaskan bahwa perang melawan terorisme akan terus berjalan, maka Amerika Serikat bisa dikatakan telah sukses karena bisa meyakinkan pion-pion (pemerintah) untuk mengikuti perkembangan berita yang dilontarkan Amerika, coba kita perhatikan politik bapak presiden kita telah digenggam oleh Negara super liying ini, sebelum pemilihan presiden berlangsung Amerika Serikat mengirim Hillary Clinten untuk berkunjung kenegara Indonesia, padahal Indonesia tidak termasuk jadwal Negara yang harus dikunjungi, berarti dari sini pemilihan bapak budiyono sebagai calon wakil presiden sudah termakan oleh remot control Amerika, sehingga banyak partai-partai islam merasa kecewa dengan kebijakan bapak susilo yang memilih calon wakil bukan dari partai, dan yang menjadi catatan yang lebih penting lagi kenapa partai islam tidak bisa membaca pergerakan-pergerakan yang dilontarkan oleh Bapak susilo, seandainya saja sebelum pemilihan presiden seluruh partai islam bergabung dan menyatukan visi untuk tidak berkualisi bersama SBY maka kita akan selamat satu langkah dari “remot hitam” Amerika, apalagi dengan adanya penangkapan warga Indonesia dipenjara gorontalo, ini merupakan pelecehan yang tak terhingga terhadap Negara kita, mau sampai kapan kita dipermainkan oleh Negara super liying ini?. Apakah kita harus menunggu sehingga mereka bosan dengan satu permainan kemudian pindah kepermainan lainnya. Jangan sampai umat islam sampai keanak cucu kita masih dikucilkan dan tidak dipandang lagi, jangan samapi islam nanti hanya terdengar namanya saja sehingga terkubur dimuka bumi ini, jikalau sempat agama islam terkubur dimuka bumi ini, maka para anbiya dan para sahabat akan menangis dialam kubur sana menyaksikan kelemahan kita.

Kita harus menentang dan memberikan perlawanan terhadap permainan Negara super liying ini, dengan meninggalkan bentuk kerja sama, menghindari segala gerak-gerik yang merayu Negara kita seperti CIA(Center Intelejent Amerika) mereka yang selalu mematai Negara kita, oleh karena itu dari mulai sekarang kita harus sekuat tenaga meninggalkan segala bentuk produk mereka, dengan menyetop segala bentuk reklame yang mengandung Amerika harus kita hapus, sehingga kita bisa lepas dari permainan ini semua, jangan sampai Negara kita mudah digadaikan oleh mereka, sehingga membuat mereka merdeka ketika hadir diindonesia, mungkin mereka bisa memegang kepala Negara kita, akantetapi Amerika belum tentu bisa merangkul seluruh rakyat Indonesia secara menyeluruh apalagi umat islam, maka hal ini mustahil karena rakyat adalah akar sebuah Negara, maka saya sebagai penulis mengajak semua element dan organisasi-organisasi islam agar kita dari mulai sekarang meninggalakan dan melepaskan semua atribut yang berbau Amerika, agar mereka sadar, meskipun dengan kehadiran Brack Obama ke Mesir untuk perdamaian dunia islam, ini juga merupakan isu kebohongan padahal ketika kehadiran Brack Obama kemesir masih banyak saudara-saudar kita dibantai di afganistan.

Ayo majulah jangan mundur, gerakkanlah segala sesuatu yang kita mampu, jangan diam, mulailah dari yang kecil untuk membangun Negara dan umat islam, sehingga ia nantinya akan menjadi bukit, sebagaimana yang dikatakan sayyidah khadizah kepada nabi Muhammad Saw,”ya Rasulullah jikalau aku meniggal nanti maka juallah tulang-tulangku kemudian infaqkan uangnya kepada umat islam” maka dari perkataan ini kita harus jauh lebih kuat lagi untuk membangun islam, jangan biarkan islam hanya tinggal nama, jangan biarkan umat islam tersiksa dimana-mana, dengan fitnahan yang berbahaya bagi umat islam. Kita harus membuktikan kepada Alam bahwasanya kita bisa meraih dan menggenggam dunia kembali sebagaimana pada masa keemasan islam dahulu.mari kita jadikan islam menjadi pusat peradaban, dan kiblat perekonomian dunia, Amin.



Islam Is The First

Mohd. Yusuf Hasibuan

Islam merupakan agama yang paling selamat dimuka bumi Allah SWT dan diakhirat kelak, agama yang memiliki kenikmatan yang tak terhingga, agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada seluruh umat manusia bukan hanya untuk orang-orang arab saja melainkan kepada seluruh umat manusia, islam bukan agama yang hanya mengatur hubungan antara seorang hamba dengan Allah SWT saja, akantetapi juga mengatur segala hal antara seseorang dengan orang lain disekitarnya, agama islam juga merupakan agama yang fitrah dan memenuhi semua kebutuhan ruhani dan jasmani, agama islam telah memberikan kemaslahatan dan kebahagiaan bagi seluruh umat islam yang melaksanakan segala yang diperintahkan Allah SWT, agama yang selalu melindungi segala hak manusia, dan tidak pernah membedakan yang kaya dengan yang miskin bahkan agama islam merupakan agama yang legal disisi Allah SWT dan diridhaiNya, sebagaimana firman Allah SWT yang artinya “Sesungguhnya agama yang paling benar disisi Allah adalah Islam (QS: Ali Imran: 19)” maka agar seluruh umat islam memetik buah kebahagiaan didunia dan diakhirat, harus melaksanakan segala yang diperintahkan Allah SWT dan menjauhi segala yang dilarangNya, bahkan Allah SWT telah mengutus nabi-nabiNya kemuka bumi adalah untuk islam dan mengakkan syariat islam seperti nabi Nuh as.(QS: Yunus:62) Nabi Ibrahim (QS: Al-Baqarah: 130-132) , nabi Ya’qub, Ismail, Ishaq (QS: Al-Baqarah: 133), nabi Yusuf (QS: yusuf:101) nabi Sulaiman (Surat:An-naml Ayat 29-31) dll. Lalu apa yang mengganjal umat islam sekarang ? dari segi qonun dan peraturan hidup saja telah diatur didalam islam, yang menjadi benteng umat islam maju bukanlah agamanya melainkan umatnya sekarang telah mengalami “sakit” sehingga umat islam sekarang mengalami kemunduran. Maka kita harus berkiblat kepada sejarah-sejarah masa “keemasan” islam, semenjak Rasulullah diutus oleh Allah SWT kemuka bumi ini semenjak itu pula bumi mulai segar dengan cahayanya yang sangat berkilau dengan sinar islam, beliau sangat kaya dengan strategi terbukti dengan berbagai peperangan yang beliau lewati menumpahkan semangat musuh menjadi lemah, beliau jugalah yang dapat menyatukan kaum Muhajirin dan Anshar dengan memerintahkan dan membolehkan kaum Muhajirin mendapatkan harta warisan meskipun setelah itu dihapuskan, beliau jualah yang telah membuat pejanjian Hudaibiyah meskipun kebanyakan sahabat khawatir dengan perjanjian ini bahkan namanya sangat harum sehingga Michael H. Hart menempatkan beliau orang nomer satu dari seratus tokoh dunia, apalagi dengan keberadaan nabi Muhammad SAW, semua orang merasakan kedamaian dengan kehadiran beliau, siapa yang tidak mengenal kepemimpinan beliau yang sangat gagah tapi tawadu’ setelah beliau wafat masih saja umat islam merasakan kehadirannya.

Tak kalah menariknya pada masa kepemimpinan Abu Bakar As-Shiddik, setelah wafatnya Rasulullah SAW para sahabat telah menghabiskan tenaga dan pemikiran untuk pemilihan pemimpin, dalam pemilihan kali ini terjadi perdebatan dan perbedaan pendapat antara kaum Anshar dan Muhajirin, meskipun demikian pemilihan khalifah tetap saja berjalan dengan damai dan aman, sehingga pada awal kepemimpinannya ia lebih fokus untuk membasmi orang-orang yang murtad seperti Musailamah bin al-Kazzab, Tulaihah bin Khuwailid, dan seorang wanita dari bani Tamim dll. Maka masa kepemimpinan Abu Bakar As-Shiddik banyak pelajaran yang kita petik. Lalu bagaimana dengan kepemimpinan Umar bin Khattab yang begitu Mashur dengan pangggilan Al-Faruq ?, saat khalifah Abu bakar merasakan sakit yang sangat parah, maka ia mengambil inisiatif untuk mengumpulkan calon khalifah dari kaum Anshar dan Muhajirin diantaranya, Abdurrahman bin Auf, Utsman Bin Afwan, Sa’id bin Jayid, Usid Bin Hadir, Umar Bin Khattab dll. Sehingga pada saat pilihan jatuh kepada khalifah Umar Bin khattab, Khalifah Abu Bakar berpidato dihadapan para sahabat “Hai sahabatku, Apakah kamu ridha dengan penggatiku Umar Bin Khattab ? ikutilah apa yang diperintahkannya dan taatilah! Maka para sahabat menjawab dengan serentak “kami akan patuh dan taat kepadanya” setelah pelantikan khalifah Umar bin Khattab tidak tinggal diam siang dan malam ia habiskan hanya untuk memikirkan umat islam, sehingga pada suatu malam ia menemukan seorang ibu yang hanya merebus batu untuk anaknya maka ia tidak sungkan-sungkan untuk memberikan bantuan dan mengambil segoni gandum dengan tangannya, apalagi pada masa Dinasti Abbasiyiah membawa Islam ke puncak kejayaan. Saat itu, dua pertiga bagian dunia dikuasai oleh kekhalifahan Islam. Tradisi keilmuan berkembang pesat. salah satunya adalah bapak kedokteran Ibnu Sina atau yang dikenal saat ini di Barat dengan nama Avicenna.inilah beberapa contoh yang harus kita ikuti dalam kehidupan kita sekarang, jangan terlalu berkiblat kepada Negara barat dan eropa yang selalu menghasilkan kehidupan yang hampa dan tidak berarti, tapi selalulah berkiblat kepada Quran dan sunnah.

Pada masa abad yang ke 21 ini banyak umat manusia sudah mempersiapkan diri untuk menghadapinya, apakah kita sebagai umat islam sudah mempersiapkan diri secara matang sehingga kita tidak terkatung-katung lagi dan tidak mudah dihancurkan oleh Amerika dan sekutunya, perpindahan abad dari abad 20 menuju abad ke 21 bukan hal yang biasa saja yang dikatakan pertukaran zaman dan waktu saja, namun perpindahan ini merupakan pertukaran pemikiran yang baru dan perkembangan teknologi, kalau boleh kita umpamakan sekarang ini adalah abadnya kupu-kupu yang telah lama berproses dari wujud kepompong sampai berubah menjadi kupu-kupu yang indah, apakah umat islam telah lama mempersiapkan semua hal untuk menghadapi abad ke 21 ini ? apakah umat islam sudah sanggup untuk melewati rintangan-rintanga yang ada pada abad ke 21 ini ? umat islam kita ini adalah merupakan sebuah bangunan, sebagaimana yang telah diibaratkan Rasulullah didalam hadisnya yang artinya “Mukmin yang satu dengan mukmin lainnya bagaikan bangunan yang saling menguatkan” maka bangunan yang dahulu yang telah bina harus kita renovasi ulang dan kita pertahankan demi kemajuan umat islam, yang mana kita akan berangkat dari abad 20 menuju ke abad 21, catatan-catatan umat islam selama abad ke 20 memang sangat menyedihkan apalagi darah-darah sahabat kita telah bertumpahan tanpa tanggungjawab, penyerangan peluru-peluru Negara Israel yang membabi buta menuju sasaran keluarga kita yang berada di palestina selama 22 hari, dari kejadian ini saja kekompakan yang telah kita bangun semenjak masa Rasulullah sampai Daulah Utsmaniyyah ternyata telah hancur lebur tak tahu lagi kemana para pemimpin-pemimpin islam, mereka bersembunyi dibali “dinding darah” kaum muslimin dan muslimat, mereka hanya bisa menebar “benih” janji sebelum dilantik sehingga membuat umat islam pada abad ke 20 bisa dikatakan sebagai ‘Amul Hujn yang mana pada abad ini kita hanya bisa menangis dan menonton saudara-saudara kita khususnya yang berada dipalestina, checnya, Afganistan dan Baghdad, maka kita tidak ingin lagi sejarah “air mata” umat islam ini terulang kembali apalagi abad ke 21 ini, kalau sampai terulang maka kita bisa dikatakan sebagai orang-orang yang merugi, maka kita harus memasang strategi yang jitu untuk kemajuan kita dan system yang matang demi masa depan yang cemerlang, karena sejarah ia pasti selalu “berjalan” kedepan bukan “melangkah” kebelakang.

Maka untuk kemajuan umat islam pada abad ke 21 ini ada beberapa strategi yang harus kita kuasai diantaranya;

1. Keyakinan

keyakinan merupakan sebuah modal yang sangat besar untuk menuju masa depan umat islam yang cemerlang, karena keyakinan sebagai bibit yang harus ditanam semenjak sekarang ini,maka tidak mengherankan lagi jikalau hadist Rasulullah didalam buku syarhi Arba'in nawawi menerangkan tentang keyakinan sebuah pilar yang harus dibina didalam islam, karena didalam hadist itu diterangkan dari Umar bin Al-khattab ra. suatu ketika ada seseorang yang berpakaian putih, berambut hitam mendatangi Rasulullah dan para sahabat dan tidak ada tanda-tanda bekas perjalanan jauh dan tidak seorangpun diantara para sahabat yang mengenalnya Lalu ia duduk di hadapan Rasulullah dan menyandarkan lututnya pada lutut Rasulullah dan meletakkan tangannya diatas paha Rasulullah, selanjutnya ia berkata," Hai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam " Rasulullah menjawab,"Islam itu engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Alloh dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Alloh, engkau mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Romadhon dan mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya." Orang itu berkata,"Engkau benar," kami pun heran, ia bertanya lalu membenarkannya Orang itu berkata lagi," Beritahukan kepadaku tentang Iman" Rasulullah menjawab,"Engkau beriman kepada Alloh, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada utusan-utusan Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk" Orang tadi berkata," Engkau benar" hadis ini sangat memiliki hikmah yang sangat banyak khususnya bagi umat islam tentang keyakinan dan iman kepada Allah SWT, karena setelah kita memiliki sebuah keyakinan untuk meraih kemenangan pada saat itulah kita sukses untuk meraih kebahagiaan didunia dan akhirat. Bahkan seorang Sayid Quthub berani menggoreskan tinta-tintanya dibalik jeruji penjara dengan sebuah syair yang sangat "mujarab" bahkan melahirkan keyakinan isinya sebagai berikut "Saudaraku, engkau merdeka dibalik penjara, Saudaraku, engkau merdeka dihimpit belenggu, Bila kepada Allah enggaku berjaga Makar musuh takkan dapat mencederaimu" sehingga ketika pemerintah menyodorkan sebuah surat pengakuan kesalahan, sayyid Quthuhb menjawab "Jari telunjukku yang setiap hari bersaksi akan keesaan Allah SWT, terlalu hina untuk menulis sebuah pengakuan yang tidak pernah aku lakukan. Bila aku dihukum secara benar, maka aku rela dengan hukuman itu, namun bila vonis dilakukan secara bathil, maka terlalu hina aku untuk meminta belas kasihan dari (pemerintah) yang bathil." memang benar keyakinan merupakan pilar utama yang harus kita bina karena ibunda nabi musapun tetap yakin untuk melaksanakan perintah Allah SWT sehingga ia melaksanakan perintah Allah SWT dengan menghanyutkan anaknya nabi Musa as. Ibnu Quyyim memberi komentar tentang keyakinan yaitu "yakin itu adalah iman sebagaimana ruh itu adalah yang menghidupkan jasan, sehingga tingkatan yakin dan iman saling membutuhkan". Maka apabila keyakinan telah sampai kepada hati kita maka cahaya ketentraman, cinta, takut, bersyukur, bertawakal kepada Allah SWT semakin dalam, oleh karena itu kita harus yakin bahwasanya diabad ke 21 ini umat islam akan menggenggam dunia.bahkan Rasulullah memerintahkan kita untuk meninggalkan keraguan Dari Abu Muhammad, Al Hasan bin ‘Ali bin Abu Thalib, cucu Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan kesayangan beliau radhiallahu 'anhuma telah berkata : “Aku telah menghafal (sabda) dari Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: “Tinggalkanlah apa-apa yang meragukan kamu, bergantilah kepada apa yang tidak meragukan kamu “.(HR. Tirmidzi dan berkata Tirmidzi : Ini adalah Hadits Hasan Shahih)

2. Sabar

Sabar adalah menahan dan melarang diri, lisan dari mengeluh, maksiat dll. Sehingga sabar menurut syeikh Muhammad Hasan memilki tiga bagian yang pertama yaitu: sabar dalam ketaatan (melaksanaka segala yang diperintahkan Allah SWT dan menghindari segala yang dilarangNya)ini adalah tingkatan yang paling istimewa karena para nabi selalu melaksanakan kesabaran atas ketaatan. Yang kedua adalah: Sabar dari maksiat (menahan diri dari segala hal yang membahayakan) ini adalah tingkat kesabaran bagi orang-orang yang mencintai Allah SWT dan yang ketiga adalah : sabar dari segala yang telah ditentukan Allah SWT baik berbentuk kenikmatan maupun sebuah bencana. sebagaimana hadis Rasulullah yang artinya "Dari Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh, dia berkata : bahwa Rasulullah telah bersabda, "Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. maka demi Alloh yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga. maka untuk kemajuan umat islam ini kita harus selalu sabar sehingga kita akan konsisten selalu dalam melaksanakan sesuatu, coba kita lihat aktivitas seekor semut yang telah mengajarkan kepada kita agar selalu sabar dan konsisten didalam hidup ini, bila seekor semut berjalan berputar-putar atau zigzag itu menandakan bahwasanya ia sedang mencari makanan baginya dan bagi kaumnya, sehingga apabila ia menemukan makanan maka ia berputar sejenak untuk mengukur berapa pasukan semut yang dibutuhkan kemudian ia memanggil kaumnya, maka meskipun kita meletakkan gula diposisi lain maka ia tidak mengusiknya sehingga selesai mengangkut makanan yang pertama ditemukan, dari kisah dan gerak-gerik semut sangat berarti bagi kita umat islam, seekor binatang saja memiliki strategi kesabaran untuk menyelesaikan tugas-tugasnya, maka kita harus bersabar sehingga kita dapat menyelesaikan Pekerjaan-pekerjaan Umat

3. Bersatu

Kalimat bersatu memang tidak asing bagi kita, akantetapi sangat sulit untuk melaksanakannya. seruan bersatu ini telah dikoar-koarkan oleh para sahabat untuk memerangi orang-orang kafir bahkan didalam hadist qudsi yang artinya "jadilah kamu menjadi sehati seorang pemuda" kesatuan umat islam harus dibina semenjak dini agar diabad selanjutnya kita tinggal memetik buah, yang ditakutkan adalah kesatuan kita sekarang aja belum ada wujud bibitnya bagaimana mungkin kita bisa memetik hasil, oleh karena itu terlebih dahulu kita satukan adalah doa dan munajat umat islam kepada Allah SWT agar kita diberikan kesatuan dan keteguhan jiwa, maka kita harus perhatikan kepada diri kita terlebih dahulu kemudian kita mengajak seluruh umat islam, jangan sampai terulang kembali tragedi "berdarah" dipalestina yang mana para pemimpin islam hanya bisa diam dan tidak melakukan tindakan nyata kecuali hanya sebagian saja itupun dikarenakan politik semata.dan yang menjadi hambatan umat islam untuk bersatu adalah hawa nafsu karena nafus yang diciptakn Allah SWT menyukai dengan hal malas, bahkan Al-Ajuri berkata dalam syairnya, Kulihat jiwa selalu benafsu terhadap apa yang diinginkan dengan mengikutinya, maka aku akan terjerumus dalam kehancuran dengan memaksa untuk mendapatkan hawa nafsunya, ia berkata "setiap kali aku menginginkan sesuatu, aku harus mendapatkannya"

Memang sungguh ajaib drama yang telah diatur oleh Allah SWT dan maha mendesain sejarah kehidupan ini sehingga membuat umat islam ada yang sadar dan ada yang terlena dengan "Drama" dunia yang sementara ini, maka bersyukurlah kita sebagai umat islam yang memiliki al-quran sebagai kitab yang paling sempurna dan penerang didalam kehidupan dan tidak seorangpun yang sanggup untuk merusak isinya,oleh karena itu marilah kita jaga islam sehingga tidak membuat agama islam menjadi jelek dipandangan manusia akibat dari ulah umatnya yang selalu keliru dalam mengambil tindakan.















Visi dan Misi Untuk Kemaslahatan Mahasiswa

1. Menjadikan lembaga PPMI sebagai Organisasi Kontrol bukan yang dikontrol
2. Mengkaji ulang program-program kerja PPMI
3. Mencarikan donatur khusus bagi mahasiswa yang belum mendapatkan beasiswa
4. Mengecek ulang TKI kita yang berada di mesir
5. Mengecek organisasi-organisasi yang telah ada dan memberikan solusi terbaik bagi organisasi yang belum memiliki dana yang mencukupi
6. Menganjurkan kepada seluruh kekeluargaan agar membuat badan spiritual organisasi
7. Membina kekeluargaan untuk mensinergikan dalam hal study, kuliah 3 kali/bulan
8. Meninjau kembali hasil dari Fushul Taqwiyah
9. Membentuk seluruh organisasi dibawah garis PPMI seperti Shap shalat
10.Mencari kader presentator, penceramah dari kekeluargaan, almamater, afilatif, dan ormas lainnya
11.Berkonsultasi dengan lembaga MPR RI dalam hal menangani kesejahteraan Mahasiswa yang sedang belajar di Mesir
12.Menganjurkan kepada kekeluargaan agar mengadakan rihlah yang mengandung pengembangan Intelektual dengan penelitian
13.Mengecek buku-buku yang telah beredar di mesir
14.Mengadakan study banding ke Negara eropa bersama mahasiswa pilihan dan berkualitas sehingga menghasilkan penelitian yang bermanfaat bagi bangsa
15.Mengadakan nikah masal bagi yang tidak mampu bekerja sama dengan pemerintah KBRI Kairo dan Muhsinin
16.Menganjurkan PPMI untuk menziarahi sahabat-sahabat kita yang telah dipanggil Allah swt
17.Mengumpulkan pakaian yang bekas-bekas kemudian disumbangkan untuk orang-orang mesir yang kurang mampu
18.Mengecek kembali AD/ART yang telah beredar di masisir
19.Merangkul seluruh organisasi wafidin dan mengadakan acara peningkatan academic seperti cerdas cermat
20.Membuat rumah sakit di setiap DPD PPMI demi menjaga kesehatan
21.Mengusahakan seluruh temus dari mesir agar tidak mengeluarkan ongkos berangkat
22.Membuat tim independent mengkaji ulang hasil LOKA KARYA
23.Membuat badan usaha independent bagi lembaga PPMI, Al-mamater dan Kekeluargaan
24.Mempasilitasi bagi mahasiswa yang kreatif seperti yang mahir dalam menulis, memasak, olah raga, dan ilmu computer dll
25.Membuat seluruh acara PPMI berbahasa arab dan inggris
26.Meminta pertanggung jawaban kepada setiap oraganisasi cabang agar serius dalam hal mendanai seperti cabang Muhammadiyah, Nahdatul Ulama
27.Mengumpulkan seluruh kelompok kajian dengan mengadakan debat tangkas
28.Menjadikan Melis PPMI sebagai pusat informasi
29.Menentang anggota dewan yang sedang keluar negeri dengan alasan study banding dengan mengkaji hasil yang mereka tempuh
30.Mengirimkan pidato khusus buat presiden dalam hal dukungan dan tantangan
31.Menganjurkan kepada senat untuk memiliki website demi kemudahan mahasiswa
32.Mencarikan donatur khusus bagi organisasi-organisasi Masisir dari eropa
33.Membentuk kabinet-kabinet yang tidak copi paste
34.Membentuk tim independent perfilman Masisir dan mengirimkan proposal ke donatur

IKRH Rumahku

Oleh : Mohd. Yusuf hasibuan

Setiap makhluk hidup dimuka bumi Allah SWT ini pasti telah mengenal rumah atau tempat tinggal apalagi manusia pasti lebih tahu dan membangun rumah seindah mungkin, selain tempat tinggal rumah digunakan juga untuk melakukan aktivitas silaturahmi dan kasih sayang, dan sudah menjadi sunnatullah bahwasanya setiap rumah pasti memiliki penghuni, apalagi IKRH sebagai rumah kita yang harus kita perhatikan dan dibina, seorang pejabat Negara meskipun mereka selalu mengadakan musyawarah dan pertemuan-pertemuan dihotel tetap saja mereka kembali kerumah. Apalagi kita sebagai seorang mahasiswa al-Azhar sudah tahu betul dimana letak rumah kita, bahkan seekor burung saja kalau kita perhatikan setiap sore hari mereka pasti kembali kesangkarnya padahal mereka hanya diberi Insting atau perasaan saja oleh sang pencipta Allah SWT. Lalu bagaimana dengan kita yang telah dihidayahkan oleh Allah SWT berupa akal dan agama, apakah kita sekarang telah “Buta” sehingga tidak bisa lagi kembali kerumah kita, atau kita sedang sesat disebuah “Hutan Rimba” yang tidak ada penghuni sehingga tak ada yang menuntun untuk pulang, kalaulah ini alasan kita maka rugilah kita karena sudah tidak mengenal lagi tempat lahir dan gubuk kebersamaan.

Seorang anak perantauan yang telah sukses dan meraih gelar doktor, ia akan merindukan untuk kembali kerumahnya apalagi keluarga yang berada didalam rumah itu sangat menanti kehadirannya. Bahkan Rasulullah bersabda “Baiti Jannati” yang artinya Rumahku adalah surgaku, lalu yang harus kita renungkan untuk kedepan yaitu beberapa pertanyaan yang akan mempengaruhi psikolog pendewasaan kita, diantaranya sudahkah aku menganggap rumah kita sebagai tempat berdamai dan berbagi ? sudahkah aku membanggakan orang-orang yang tinggal dirumah kita ? amal apa saja yang telah aku lakukan untuk kebaikan rumah kita ? sudahkah aku menjaga keharmonisan didalam rumah ? seberapa dalamkah kecintaanku terhadap rumah ? kapan lagi aku kembali kerumah kita ? yang manakah harus aku dahului rumahku atau istana ? tenangkah aku ketika tak kembali kerumah lagi ? siapakah aku sebenarnya sehingga enggan untuk balik kerumah ? kenapa aku segan balik kerumah ? kemudian ungkapkanlah didalam diri kita dari mulai sekarang “Ya Allah aku akan kembali segera kerumahku karena aku merindukannya, telah lama aku meninggalkan rumahku bahkan telah menelan ribuan detik, aku sudah rindu kepada keluargaku yang selama ini mengayomiku, membinaku dan mentatihku sehingga aku bisa berjalan sendiri dan bergerak bebas, Ya Ilahi engkaulah Maha Segala dan Maha Mempertemukan maka pertemukanlah aku bersama keluargaku dirumah IKRH sebagaimana engkau telah mempertemukan nabi adam dan hawa di bukit jabal rahmah, dan telah mempertemukan nabi yusuf dan zulaikha dan nabi Muhammad bersama sayyidah Khadijah. Aku sayang kepada keluargaku melebihi cintaku kepada istriku, IKRH kamu memang betul-betul sebagai rumahku.

Coba kita analisa sedikit pada saat menyambut hari raya idul fitri, berapa banyak manusia pulang mudik untuk menjumpai sanak saudara, khususnya Negara kita, yang selama ini ia merantau diibu kota pasti meluangkan waktunya untuk bisa mudik kedaerah asalnya, begitulah dengan kita walaupun berbagai organisasi luar yang telah kita geluti dan ribuan bisnis yang telah kita lakukan tapi jangan lupa untuk pulang dan berbagi bersama saudara kita diIKRH ini, kalaupun tidak bisa atau kepenuhan jadwal ada solusi lain yaitu dengan menghubungi melalui handphone atau melist yang telah tersedia. Sehingga kita tidak mengalami “kering dialog” yang bisa mengakibatkan kesalahpahaman diantara kita, karena pertengkaran yang ada didunia ini muncul akibat tidak saling memahami permasalahan yang ada, dan kalau semua kita lakukan dengan berdialog atau berkomunikasi pasti kita semua akan selamat dari perselisihan, maka Rasulullah Saw memiliki “obat” penawar untuk ini yaitu bersilaturahmi sebagaimana sabda beliau yang artinya “Barang siapa yang hendak dilapangkan rezekinya maka bersilaturrahmilah” dari hadis ini silaturamhmi yang dianjurkan oleh Rasulullah sebagai penangkal dari kejahatan sehingga kita menggapai kemaslahatan hidup, akan tetapi apabila kita enggan untuk melaksanakan silaturahmi maka bersiap-siaplah hidup tidak tenang dan merasakan keredupan cahaya ilah

Penulis memang sengaja memfokuskan permasalahan untuk sahabat-sahabat IKRH agar supaya kita sadar dan saling memahami satu sama lainnya, khususnya untuk diri saya sebagai penulis, ini membuktikan bahwasanya selama ini saya merindukan tawa dan canda, serta tegur sapa dari sahabat, abag-abang kami serta kakak-kakak kami. Ingatlah wahai sahabat perkataan Imam Hasan Al-Basri berkata “Wahai anak adam! Sesungguhnya engkau hanya kumpulan dari beberapa hari, maka berlalulah sebagian darimu dan bila sebagian sudah berlalu maka sunggguh dekat sekali akan berlalu seluruhnya saya takut ketika tali silaturahmi kita renggang ketika itu nyawa kita hilang, apa yang harus kita lakukan, apakah menyambungnya diakhirat kelak ? maka semua itu akan sirna dan sia-sai saja, oleh karena itu dengan ratusan tetesan tinta yang tak seberapa ini, kami ungkapkan sebuah maaf jikalau ada, tapi janganlah lupa pulanglah kerumah wahai sahabat, agar kita bisa menanam bibit kembali dan menghasilkan panen bersama-sama, terkadang kami sedih ketika menanam tanpa sahabat-sahabat yang lama, apalagi memanen dengan tetesan air mata kebahagian tak ada gunanya tanpa sahabat-sahabat disekeliling kami, ingatlah setiap manusia itu memiki khilaf sampai-sampai Rasululllah bersabda yang artinya “semua anak adam itu berdosa, dan sebaik-baik orang berdosa adalah bertaubat” hadis ini mengandung motivasi yang sangat dahsat kepada kita dan dari hadis ini kita disuruh untuk selalu bertaubat dan membuka lembaran baru sehingga kita selalu mentajdid niat menjadi lurus dan salamah, dan jangan pernah menunggu esok hari atau sering bersahabat dengan kalimat “nanti” karena kalimat ini adalah racun kehidupan, bahkan Ibnu Umar pernah berkata “apabila engkau berada dipagi hari, maka janganlah engkau mengharapkan sore tiba, demikian juga apabila engkau diosore hari, janganlahengkau mengharapkan bertemu dengan pagi” dan perlu kita ketahui bahwasanya masa lalu menjadi kenangan, masa sekarang adalah kenyataan dan masa yang akan datang adalah harapan, impian, khayalan, dan cita-cita.

Maka untuk memulai semua itu kita langkahkan terlebih dahulu untuk diri kita sendiri kemudian untuk IKRH Cabang Mesir karena IKRH kita sekarang sudah mencapai umur 10 tahun atau telah duduk dikelas empat SD (Sekolah Dasar) maka marilah kita bangun bersama dan kita perbaiki segala yang ada, kita majukan segala yang masih tersendat, kita bina adik-adik baru dan mengayomi mereka, sehingga IKRH menjadi rumah yang nyaman, apalah guna memiliki istana rumah sendiri tak bisa kita perbaiki, apalah guna sekolah jauh, ilmu yang ada tak bisa diterapkan, apalah guna sesal berlanjut kalau tak diperbaiki lagi, semoga rumah kita ramai kembali, Amin, Wallahuwa’lam bishawab.

Thursday 17 September 2009


Siapakah Umar bin Khattab abad 21 ?
Mohd. Yusuf Hasibuan

Pada abad ke 21 ini ketokohan khalifah umar sangat masyhur dimana-mana, apalagi dari segi kepemimpinan, siapa yang tidak bergetar hatinya ketika mendegar namanya dilantunkan, saat berperang saja beliau selalu dibarisan paling depan, dibidang intelektual beliau telah hapal al-quran dan sunnah, dan beliau telah dijamin oleh Allah SWT masuk syurga. Sosok seperti beliau sudah sangat didamba-dambakan manusia apalagi kaum adam sampai ada yang tergila-gila padanya, maka timbulah sebuah pertanyaan, siapakah pemimpin Negara yang mirip seperti umar bin khattab pada abad ke 21 ini ? Untuk menjawab pertanyaan ini memang sangat sulit, apalagi setiap pemimpin negara sekarang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga kita sangat susah untuk menentuan pilihan yang tepat. Kalau kita tinjau dari mulai Benua Asia seperti Negara Brunai Darussalam yang memiliki seorang sultan bernama Hassanal Bolkiah, memang dari segi ekonomi ia termasuk pemimpin yang sukses sehingga bisa melayani kebutuhan rakyatnya, bahkan beliau banyak mendapatkan gelar doctor kehormatan dibidang perundang-undangan dari universitas Malaysia dan Inggris, namun kalau kita lihat pergerakannya dipanggung dunia internasional sangat minim sehingga ia belum bisa dikatakan sebagai al-faruq abad ke 21. Lalu bagaimana dengan pemimpin Negara kita Bapak Susilo Bambang Yudoyono ? apakah termasuk dalam kategori Al-faruq pada masa kini ? kalau ditinjau dari prestasi memang beliau lebih unggul dibanding Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda dan Perdana Menteri Autralia Kevin Ruud. Bahkan ketabahan beliau menghadapi beribu problem sangat kuat dan bijaksana menurut sebagian golongan, akantetapi masalah keamanan Negara Bapak Susilo Bambang Yudoyono sangat lemah untuk meminimalisirnya, terutama masalah pemboman hotel mariot dan bali, sampai sekarang belum tuntas-tuntas juga, yang sangat disayangkan semua masalah pemboman yang terjadi dimana-mana dianggap itu kelakuan umat islam, padahal umat islam adalah agama yang mendukung tinggi kemaslahatan, lain lagi masalah munculnya agama baru dari mulai lia eden, sampai agama Ahmadiyah (yang berasal dari India). Perintahan SBY (cabinet Indonesia bersatu) sangat lambat untuk menanganinya sehingga sudah tumbuh akar-akar ahmadiyah dimana-mana bahkan sampai pulau sumatera utara. Nah dari berbagai problem ini SBY masih dianggap lemah dan sebagai boneka Amerika yang hanya selalu siap dengan permainan dan remot kontrol Amerika, sehingga Indonesia sekarang bisa dikatakan sebagai Negara “Televisi” (apa yang dikehendaki pemegang remot maka ia akan terjadi seperti itu.

Namun setiap generasi pasti ada yang menjadi cahaya dan qudwah pada masa itu, apalagi abad ke 21 ini, sangat penting bagi kita sebagai umat islam untuk menjadi qudwah, lalu kalau kita meninjau dari kerajaan Arab Saudi yang dipimpin oleh Abdullah bin Abdul Aziz al-Saud beliau adalah raja ke enam setelah wafatnya Raja fahd, Raja Abdullah dikenal seorang pemimpin yang bernasionalis tinggi dan modernis, khususnya dibidang politik sosial-politik, bahkan beliau mengadakan pemilihan anggota kota praja (Dewan Konsultatif) secara langsung, bahkan beliau memberi kesempatan bagi investor asing untuk menanamkan modalnya pada bidang produksi gas dan eksplorasi. Negara Arab Saudi selain dikenal dengan tempat awal mula berkembangnya islam, negri ini juga dikenal sebagai Negara yang sejahtera dari segi ekonomi, sehingga TKI (Tenaga Kerja Indonesia) sangat banyak ditempatkan di Arab Saudi. Maka apakah Raja Abdullah bin Abdul Aziz al-Saud termasuk pemimpin yang didambakan dan apakah ia yang dikatakan sebagai al-faruq abad ini ? lalu untuk menjawab semua ini mari kita lirik kembali pengalaman-pengalaman beliau, ia pernah memegang amanah sebagai perdana menteri dan komandan garda nasional Saudi, bahkan sebagai putra mahkota, apakah dengan amanah yang berjibun dan pengalaman yang menggunung ini bisa membuatnya termasuk kategori al-faruq, maka saya sebagai penulis belum memasukkan beliau kedalam kategori al-faruq masa kini, karena banyak kebijakan-kebijakan beliau yang tidak mendukung Negara palestina khususnya, dan yang sangat disayangkan ia sekarang memasukkan kedalam kabinetnya beberapa wanita meskipun ini tidak aib namun hal ini baru pada masa kepemimpinannya ada pejabat Negara dari kaum Hawa.

Lalu bagaimana dengan pemimpin Iran ahmadinejat ? namanya sering disebut-sebut oleh media masa, bahkan Amerika dan Israel sangat takut dan gemetar apabila mendengar komentar-komentar yang ia nyatakan dipanggung dunia, kalau kita amati sedikit tentang kehidupan presiden iran ini sepertinya ia telah mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah, terbukti saat ia bercermin, pasti ia mengatakan kepada gambar yang muncul didepannya dengan ungkapan “kamu adalah hanya seorang manusia biasa, dan hari didepanmu penuh dengan tanggungjawab yang harus kamu pikul, dan kamu juga sebagai pelayan rakyat iran”. Tidak disangka-sangka lagi saat ia menduduki sebagai presiden iran, ia telah meinfaqkan karpet istana kepada mesjid-mesjid, menukar ruangan tamu yang berlabel VIP (Very Importen Person) dengan desainan yang sangat sederhana dengan 2 kursi, dilain kesempatan ia masih sempat bercengkrama bersama petugas-petugas kebersihan, setelah dilantik ia mengumumkan isi kekayaannya, bahkan yang menakjubkan lagi saat ia berkunjung kedaerah lain ia lebih mengutamakan untuk tidur diatas karpet dan selimut sehingga hotel yang telah disewa dicansel. Maka tidak heran lagi jikalau diperaksa isi tas presiden Iran ini yaitu berisi roti keju. Lalu pantaskah ahmadinejad dikatakan sebagai al-faruq pada abad ke 21 ini ? memang dari segi kepribadiaan ia telah mendekati tingkah laku yang dilakukan nabi Muhammad dan khalifah Umar Bin Khattab, apalagi kebijakannya dipanggung internasional, ia berani mengatakan kepada presiden Amerika Serikat Brack Obama “Bahwa Brack obama adalah bentuk baru dari pendahulunya, masih minim pengalaman dan jangan terlalu berani untuk ikut campur dalam masalah iran, yang telah mengkambing hitamkan para demontsran (Pendukung Mausavi) dengan ungkapan Brack Obama yang ‘murah’ yaitu “satu nyawa sangat berarti” ini merupakan pembohongan publik dan pendustaan terhadap tindakan Amerika Serikat yang telah menelan ratusan korban, maka urusilah terlebih dahulu masalah Amerika baru urusi orang lain” bahkan ia berani melontarkan kalimat pedas diforum anti rasisme “bahwa israel telah membangun rezim rasis terhadap Negara palestina” sehingga membuat para delegasi angkat kaki diantaranya prancis, denmark dan finlandia. Lalu dari kebijakan dan tingkah lakunya sudahkah ia menjadi al-faruq, memang ia sudah mendekati ke barisan al-faruq abad ke 21 ini, namun yang menjadi pertimbangan penulis adalah masalah kepercayaannya terhadap islam, ternyata ia adalah penganut setia syi’ah dan Negara iran yang menjadikan syiah sebagai mazhab resmi Negara, dari sisi aqidah juga kita berbeda, begitu juga dengan mushaf ada perbedaan-perbedaan yang mengganjal kita, maka tidak semudah itu kita menganggap ahmadinejat sebagai al-faruq pada abad ke 21 ini, lalu saya sebagai penulis hanya bisa mengomentari, yang paling terpenting adalah jangan terlalu mengharapkan kehadiran al-faru abad ke 21, tapi berharaplah dari diri kita sendiri karena keberanian dari diri kita jauh lebih indah Dari pada menanti keberanian dari orang lain. Wallahu wa’lam bishawab.

Saturday 5 September 2009


Puisi Acak-acak

saat hening kutermenung
menatap ke segala arah
tuk pikirkan masa depan
yang telah kuukir diatas penglaman yang tak seberapa

didalam hati ini terusik sebuah tinta cita-cita
yang harus kugapai sekuat tenaga
dalam hayalku hidup ini sangat mudah dan sangat ringan
ku heran saat hayalan ini ku jalani ternyata jauh dari perkiraan
apakah ini yang dinamakan takdir yang tidak bisa kita tantang ?
kadang ku terpanting sebuah hayalan tinggi yang ingin genggam dunia ini
selalu saja ada benteng yang mengganjal dipikiranku
kadang kepikiran, gimana modal masa depanku ? apa yang harus aku banggakan buat bangsaku ?

ya Ilahi aku merindukanmu dalam hayalanku ini aku mendambakan rahmanmu yang agung
aku rindu kepadaMu ya rabbi, kuncilah hatiku dengan keimanan dan ketaqwaan
penjarakanlah aku dengan keimanan dan cinta kepadaMu
ya rabb, dalam haayalan ini aku terpanting oleh kejadian-kejadian di indonesia
bisakah aku sebagai pembawa kemaslahatan untuk bangsaku, atau malah aku yang merusak
ku harus ecamkan dalam hidupku, tidak ada perbuatan positif yang tidak bemanfaat semua pasti menggandung hikmah

hai langit dan bumi yang menjadi sehabat didalam kehidupanku, saksikanlah perbuatan dan tingkah lakuku, jika aku lalai berikanlah sebuah tanda
agar aku selalu mengingat Allah, semoga dunia akan jaya dan semakin indah amin