Thursday 17 September 2009


Siapakah Umar bin Khattab abad 21 ?
Mohd. Yusuf Hasibuan

Pada abad ke 21 ini ketokohan khalifah umar sangat masyhur dimana-mana, apalagi dari segi kepemimpinan, siapa yang tidak bergetar hatinya ketika mendegar namanya dilantunkan, saat berperang saja beliau selalu dibarisan paling depan, dibidang intelektual beliau telah hapal al-quran dan sunnah, dan beliau telah dijamin oleh Allah SWT masuk syurga. Sosok seperti beliau sudah sangat didamba-dambakan manusia apalagi kaum adam sampai ada yang tergila-gila padanya, maka timbulah sebuah pertanyaan, siapakah pemimpin Negara yang mirip seperti umar bin khattab pada abad ke 21 ini ? Untuk menjawab pertanyaan ini memang sangat sulit, apalagi setiap pemimpin negara sekarang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga kita sangat susah untuk menentuan pilihan yang tepat. Kalau kita tinjau dari mulai Benua Asia seperti Negara Brunai Darussalam yang memiliki seorang sultan bernama Hassanal Bolkiah, memang dari segi ekonomi ia termasuk pemimpin yang sukses sehingga bisa melayani kebutuhan rakyatnya, bahkan beliau banyak mendapatkan gelar doctor kehormatan dibidang perundang-undangan dari universitas Malaysia dan Inggris, namun kalau kita lihat pergerakannya dipanggung dunia internasional sangat minim sehingga ia belum bisa dikatakan sebagai al-faruq abad ke 21. Lalu bagaimana dengan pemimpin Negara kita Bapak Susilo Bambang Yudoyono ? apakah termasuk dalam kategori Al-faruq pada masa kini ? kalau ditinjau dari prestasi memang beliau lebih unggul dibanding Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda dan Perdana Menteri Autralia Kevin Ruud. Bahkan ketabahan beliau menghadapi beribu problem sangat kuat dan bijaksana menurut sebagian golongan, akantetapi masalah keamanan Negara Bapak Susilo Bambang Yudoyono sangat lemah untuk meminimalisirnya, terutama masalah pemboman hotel mariot dan bali, sampai sekarang belum tuntas-tuntas juga, yang sangat disayangkan semua masalah pemboman yang terjadi dimana-mana dianggap itu kelakuan umat islam, padahal umat islam adalah agama yang mendukung tinggi kemaslahatan, lain lagi masalah munculnya agama baru dari mulai lia eden, sampai agama Ahmadiyah (yang berasal dari India). Perintahan SBY (cabinet Indonesia bersatu) sangat lambat untuk menanganinya sehingga sudah tumbuh akar-akar ahmadiyah dimana-mana bahkan sampai pulau sumatera utara. Nah dari berbagai problem ini SBY masih dianggap lemah dan sebagai boneka Amerika yang hanya selalu siap dengan permainan dan remot kontrol Amerika, sehingga Indonesia sekarang bisa dikatakan sebagai Negara “Televisi” (apa yang dikehendaki pemegang remot maka ia akan terjadi seperti itu.

Namun setiap generasi pasti ada yang menjadi cahaya dan qudwah pada masa itu, apalagi abad ke 21 ini, sangat penting bagi kita sebagai umat islam untuk menjadi qudwah, lalu kalau kita meninjau dari kerajaan Arab Saudi yang dipimpin oleh Abdullah bin Abdul Aziz al-Saud beliau adalah raja ke enam setelah wafatnya Raja fahd, Raja Abdullah dikenal seorang pemimpin yang bernasionalis tinggi dan modernis, khususnya dibidang politik sosial-politik, bahkan beliau mengadakan pemilihan anggota kota praja (Dewan Konsultatif) secara langsung, bahkan beliau memberi kesempatan bagi investor asing untuk menanamkan modalnya pada bidang produksi gas dan eksplorasi. Negara Arab Saudi selain dikenal dengan tempat awal mula berkembangnya islam, negri ini juga dikenal sebagai Negara yang sejahtera dari segi ekonomi, sehingga TKI (Tenaga Kerja Indonesia) sangat banyak ditempatkan di Arab Saudi. Maka apakah Raja Abdullah bin Abdul Aziz al-Saud termasuk pemimpin yang didambakan dan apakah ia yang dikatakan sebagai al-faruq abad ini ? lalu untuk menjawab semua ini mari kita lirik kembali pengalaman-pengalaman beliau, ia pernah memegang amanah sebagai perdana menteri dan komandan garda nasional Saudi, bahkan sebagai putra mahkota, apakah dengan amanah yang berjibun dan pengalaman yang menggunung ini bisa membuatnya termasuk kategori al-faruq, maka saya sebagai penulis belum memasukkan beliau kedalam kategori al-faruq masa kini, karena banyak kebijakan-kebijakan beliau yang tidak mendukung Negara palestina khususnya, dan yang sangat disayangkan ia sekarang memasukkan kedalam kabinetnya beberapa wanita meskipun ini tidak aib namun hal ini baru pada masa kepemimpinannya ada pejabat Negara dari kaum Hawa.

Lalu bagaimana dengan pemimpin Iran ahmadinejat ? namanya sering disebut-sebut oleh media masa, bahkan Amerika dan Israel sangat takut dan gemetar apabila mendengar komentar-komentar yang ia nyatakan dipanggung dunia, kalau kita amati sedikit tentang kehidupan presiden iran ini sepertinya ia telah mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah, terbukti saat ia bercermin, pasti ia mengatakan kepada gambar yang muncul didepannya dengan ungkapan “kamu adalah hanya seorang manusia biasa, dan hari didepanmu penuh dengan tanggungjawab yang harus kamu pikul, dan kamu juga sebagai pelayan rakyat iran”. Tidak disangka-sangka lagi saat ia menduduki sebagai presiden iran, ia telah meinfaqkan karpet istana kepada mesjid-mesjid, menukar ruangan tamu yang berlabel VIP (Very Importen Person) dengan desainan yang sangat sederhana dengan 2 kursi, dilain kesempatan ia masih sempat bercengkrama bersama petugas-petugas kebersihan, setelah dilantik ia mengumumkan isi kekayaannya, bahkan yang menakjubkan lagi saat ia berkunjung kedaerah lain ia lebih mengutamakan untuk tidur diatas karpet dan selimut sehingga hotel yang telah disewa dicansel. Maka tidak heran lagi jikalau diperaksa isi tas presiden Iran ini yaitu berisi roti keju. Lalu pantaskah ahmadinejad dikatakan sebagai al-faruq pada abad ke 21 ini ? memang dari segi kepribadiaan ia telah mendekati tingkah laku yang dilakukan nabi Muhammad dan khalifah Umar Bin Khattab, apalagi kebijakannya dipanggung internasional, ia berani mengatakan kepada presiden Amerika Serikat Brack Obama “Bahwa Brack obama adalah bentuk baru dari pendahulunya, masih minim pengalaman dan jangan terlalu berani untuk ikut campur dalam masalah iran, yang telah mengkambing hitamkan para demontsran (Pendukung Mausavi) dengan ungkapan Brack Obama yang ‘murah’ yaitu “satu nyawa sangat berarti” ini merupakan pembohongan publik dan pendustaan terhadap tindakan Amerika Serikat yang telah menelan ratusan korban, maka urusilah terlebih dahulu masalah Amerika baru urusi orang lain” bahkan ia berani melontarkan kalimat pedas diforum anti rasisme “bahwa israel telah membangun rezim rasis terhadap Negara palestina” sehingga membuat para delegasi angkat kaki diantaranya prancis, denmark dan finlandia. Lalu dari kebijakan dan tingkah lakunya sudahkah ia menjadi al-faruq, memang ia sudah mendekati ke barisan al-faruq abad ke 21 ini, namun yang menjadi pertimbangan penulis adalah masalah kepercayaannya terhadap islam, ternyata ia adalah penganut setia syi’ah dan Negara iran yang menjadikan syiah sebagai mazhab resmi Negara, dari sisi aqidah juga kita berbeda, begitu juga dengan mushaf ada perbedaan-perbedaan yang mengganjal kita, maka tidak semudah itu kita menganggap ahmadinejat sebagai al-faruq pada abad ke 21 ini, lalu saya sebagai penulis hanya bisa mengomentari, yang paling terpenting adalah jangan terlalu mengharapkan kehadiran al-faru abad ke 21, tapi berharaplah dari diri kita sendiri karena keberanian dari diri kita jauh lebih indah Dari pada menanti keberanian dari orang lain. Wallahu wa’lam bishawab.

No comments: