Friday 18 September 2009



Islam Is The First

Mohd. Yusuf Hasibuan

Islam merupakan agama yang paling selamat dimuka bumi Allah SWT dan diakhirat kelak, agama yang memiliki kenikmatan yang tak terhingga, agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada seluruh umat manusia bukan hanya untuk orang-orang arab saja melainkan kepada seluruh umat manusia, islam bukan agama yang hanya mengatur hubungan antara seorang hamba dengan Allah SWT saja, akantetapi juga mengatur segala hal antara seseorang dengan orang lain disekitarnya, agama islam juga merupakan agama yang fitrah dan memenuhi semua kebutuhan ruhani dan jasmani, agama islam telah memberikan kemaslahatan dan kebahagiaan bagi seluruh umat islam yang melaksanakan segala yang diperintahkan Allah SWT, agama yang selalu melindungi segala hak manusia, dan tidak pernah membedakan yang kaya dengan yang miskin bahkan agama islam merupakan agama yang legal disisi Allah SWT dan diridhaiNya, sebagaimana firman Allah SWT yang artinya “Sesungguhnya agama yang paling benar disisi Allah adalah Islam (QS: Ali Imran: 19)” maka agar seluruh umat islam memetik buah kebahagiaan didunia dan diakhirat, harus melaksanakan segala yang diperintahkan Allah SWT dan menjauhi segala yang dilarangNya, bahkan Allah SWT telah mengutus nabi-nabiNya kemuka bumi adalah untuk islam dan mengakkan syariat islam seperti nabi Nuh as.(QS: Yunus:62) Nabi Ibrahim (QS: Al-Baqarah: 130-132) , nabi Ya’qub, Ismail, Ishaq (QS: Al-Baqarah: 133), nabi Yusuf (QS: yusuf:101) nabi Sulaiman (Surat:An-naml Ayat 29-31) dll. Lalu apa yang mengganjal umat islam sekarang ? dari segi qonun dan peraturan hidup saja telah diatur didalam islam, yang menjadi benteng umat islam maju bukanlah agamanya melainkan umatnya sekarang telah mengalami “sakit” sehingga umat islam sekarang mengalami kemunduran. Maka kita harus berkiblat kepada sejarah-sejarah masa “keemasan” islam, semenjak Rasulullah diutus oleh Allah SWT kemuka bumi ini semenjak itu pula bumi mulai segar dengan cahayanya yang sangat berkilau dengan sinar islam, beliau sangat kaya dengan strategi terbukti dengan berbagai peperangan yang beliau lewati menumpahkan semangat musuh menjadi lemah, beliau jugalah yang dapat menyatukan kaum Muhajirin dan Anshar dengan memerintahkan dan membolehkan kaum Muhajirin mendapatkan harta warisan meskipun setelah itu dihapuskan, beliau jualah yang telah membuat pejanjian Hudaibiyah meskipun kebanyakan sahabat khawatir dengan perjanjian ini bahkan namanya sangat harum sehingga Michael H. Hart menempatkan beliau orang nomer satu dari seratus tokoh dunia, apalagi dengan keberadaan nabi Muhammad SAW, semua orang merasakan kedamaian dengan kehadiran beliau, siapa yang tidak mengenal kepemimpinan beliau yang sangat gagah tapi tawadu’ setelah beliau wafat masih saja umat islam merasakan kehadirannya.

Tak kalah menariknya pada masa kepemimpinan Abu Bakar As-Shiddik, setelah wafatnya Rasulullah SAW para sahabat telah menghabiskan tenaga dan pemikiran untuk pemilihan pemimpin, dalam pemilihan kali ini terjadi perdebatan dan perbedaan pendapat antara kaum Anshar dan Muhajirin, meskipun demikian pemilihan khalifah tetap saja berjalan dengan damai dan aman, sehingga pada awal kepemimpinannya ia lebih fokus untuk membasmi orang-orang yang murtad seperti Musailamah bin al-Kazzab, Tulaihah bin Khuwailid, dan seorang wanita dari bani Tamim dll. Maka masa kepemimpinan Abu Bakar As-Shiddik banyak pelajaran yang kita petik. Lalu bagaimana dengan kepemimpinan Umar bin Khattab yang begitu Mashur dengan pangggilan Al-Faruq ?, saat khalifah Abu bakar merasakan sakit yang sangat parah, maka ia mengambil inisiatif untuk mengumpulkan calon khalifah dari kaum Anshar dan Muhajirin diantaranya, Abdurrahman bin Auf, Utsman Bin Afwan, Sa’id bin Jayid, Usid Bin Hadir, Umar Bin Khattab dll. Sehingga pada saat pilihan jatuh kepada khalifah Umar Bin khattab, Khalifah Abu Bakar berpidato dihadapan para sahabat “Hai sahabatku, Apakah kamu ridha dengan penggatiku Umar Bin Khattab ? ikutilah apa yang diperintahkannya dan taatilah! Maka para sahabat menjawab dengan serentak “kami akan patuh dan taat kepadanya” setelah pelantikan khalifah Umar bin Khattab tidak tinggal diam siang dan malam ia habiskan hanya untuk memikirkan umat islam, sehingga pada suatu malam ia menemukan seorang ibu yang hanya merebus batu untuk anaknya maka ia tidak sungkan-sungkan untuk memberikan bantuan dan mengambil segoni gandum dengan tangannya, apalagi pada masa Dinasti Abbasiyiah membawa Islam ke puncak kejayaan. Saat itu, dua pertiga bagian dunia dikuasai oleh kekhalifahan Islam. Tradisi keilmuan berkembang pesat. salah satunya adalah bapak kedokteran Ibnu Sina atau yang dikenal saat ini di Barat dengan nama Avicenna.inilah beberapa contoh yang harus kita ikuti dalam kehidupan kita sekarang, jangan terlalu berkiblat kepada Negara barat dan eropa yang selalu menghasilkan kehidupan yang hampa dan tidak berarti, tapi selalulah berkiblat kepada Quran dan sunnah.

Pada masa abad yang ke 21 ini banyak umat manusia sudah mempersiapkan diri untuk menghadapinya, apakah kita sebagai umat islam sudah mempersiapkan diri secara matang sehingga kita tidak terkatung-katung lagi dan tidak mudah dihancurkan oleh Amerika dan sekutunya, perpindahan abad dari abad 20 menuju abad ke 21 bukan hal yang biasa saja yang dikatakan pertukaran zaman dan waktu saja, namun perpindahan ini merupakan pertukaran pemikiran yang baru dan perkembangan teknologi, kalau boleh kita umpamakan sekarang ini adalah abadnya kupu-kupu yang telah lama berproses dari wujud kepompong sampai berubah menjadi kupu-kupu yang indah, apakah umat islam telah lama mempersiapkan semua hal untuk menghadapi abad ke 21 ini ? apakah umat islam sudah sanggup untuk melewati rintangan-rintanga yang ada pada abad ke 21 ini ? umat islam kita ini adalah merupakan sebuah bangunan, sebagaimana yang telah diibaratkan Rasulullah didalam hadisnya yang artinya “Mukmin yang satu dengan mukmin lainnya bagaikan bangunan yang saling menguatkan” maka bangunan yang dahulu yang telah bina harus kita renovasi ulang dan kita pertahankan demi kemajuan umat islam, yang mana kita akan berangkat dari abad 20 menuju ke abad 21, catatan-catatan umat islam selama abad ke 20 memang sangat menyedihkan apalagi darah-darah sahabat kita telah bertumpahan tanpa tanggungjawab, penyerangan peluru-peluru Negara Israel yang membabi buta menuju sasaran keluarga kita yang berada di palestina selama 22 hari, dari kejadian ini saja kekompakan yang telah kita bangun semenjak masa Rasulullah sampai Daulah Utsmaniyyah ternyata telah hancur lebur tak tahu lagi kemana para pemimpin-pemimpin islam, mereka bersembunyi dibali “dinding darah” kaum muslimin dan muslimat, mereka hanya bisa menebar “benih” janji sebelum dilantik sehingga membuat umat islam pada abad ke 20 bisa dikatakan sebagai ‘Amul Hujn yang mana pada abad ini kita hanya bisa menangis dan menonton saudara-saudara kita khususnya yang berada dipalestina, checnya, Afganistan dan Baghdad, maka kita tidak ingin lagi sejarah “air mata” umat islam ini terulang kembali apalagi abad ke 21 ini, kalau sampai terulang maka kita bisa dikatakan sebagai orang-orang yang merugi, maka kita harus memasang strategi yang jitu untuk kemajuan kita dan system yang matang demi masa depan yang cemerlang, karena sejarah ia pasti selalu “berjalan” kedepan bukan “melangkah” kebelakang.

Maka untuk kemajuan umat islam pada abad ke 21 ini ada beberapa strategi yang harus kita kuasai diantaranya;

1. Keyakinan

keyakinan merupakan sebuah modal yang sangat besar untuk menuju masa depan umat islam yang cemerlang, karena keyakinan sebagai bibit yang harus ditanam semenjak sekarang ini,maka tidak mengherankan lagi jikalau hadist Rasulullah didalam buku syarhi Arba'in nawawi menerangkan tentang keyakinan sebuah pilar yang harus dibina didalam islam, karena didalam hadist itu diterangkan dari Umar bin Al-khattab ra. suatu ketika ada seseorang yang berpakaian putih, berambut hitam mendatangi Rasulullah dan para sahabat dan tidak ada tanda-tanda bekas perjalanan jauh dan tidak seorangpun diantara para sahabat yang mengenalnya Lalu ia duduk di hadapan Rasulullah dan menyandarkan lututnya pada lutut Rasulullah dan meletakkan tangannya diatas paha Rasulullah, selanjutnya ia berkata," Hai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam " Rasulullah menjawab,"Islam itu engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Alloh dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Alloh, engkau mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Romadhon dan mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya." Orang itu berkata,"Engkau benar," kami pun heran, ia bertanya lalu membenarkannya Orang itu berkata lagi," Beritahukan kepadaku tentang Iman" Rasulullah menjawab,"Engkau beriman kepada Alloh, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada utusan-utusan Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk" Orang tadi berkata," Engkau benar" hadis ini sangat memiliki hikmah yang sangat banyak khususnya bagi umat islam tentang keyakinan dan iman kepada Allah SWT, karena setelah kita memiliki sebuah keyakinan untuk meraih kemenangan pada saat itulah kita sukses untuk meraih kebahagiaan didunia dan akhirat. Bahkan seorang Sayid Quthub berani menggoreskan tinta-tintanya dibalik jeruji penjara dengan sebuah syair yang sangat "mujarab" bahkan melahirkan keyakinan isinya sebagai berikut "Saudaraku, engkau merdeka dibalik penjara, Saudaraku, engkau merdeka dihimpit belenggu, Bila kepada Allah enggaku berjaga Makar musuh takkan dapat mencederaimu" sehingga ketika pemerintah menyodorkan sebuah surat pengakuan kesalahan, sayyid Quthuhb menjawab "Jari telunjukku yang setiap hari bersaksi akan keesaan Allah SWT, terlalu hina untuk menulis sebuah pengakuan yang tidak pernah aku lakukan. Bila aku dihukum secara benar, maka aku rela dengan hukuman itu, namun bila vonis dilakukan secara bathil, maka terlalu hina aku untuk meminta belas kasihan dari (pemerintah) yang bathil." memang benar keyakinan merupakan pilar utama yang harus kita bina karena ibunda nabi musapun tetap yakin untuk melaksanakan perintah Allah SWT sehingga ia melaksanakan perintah Allah SWT dengan menghanyutkan anaknya nabi Musa as. Ibnu Quyyim memberi komentar tentang keyakinan yaitu "yakin itu adalah iman sebagaimana ruh itu adalah yang menghidupkan jasan, sehingga tingkatan yakin dan iman saling membutuhkan". Maka apabila keyakinan telah sampai kepada hati kita maka cahaya ketentraman, cinta, takut, bersyukur, bertawakal kepada Allah SWT semakin dalam, oleh karena itu kita harus yakin bahwasanya diabad ke 21 ini umat islam akan menggenggam dunia.bahkan Rasulullah memerintahkan kita untuk meninggalkan keraguan Dari Abu Muhammad, Al Hasan bin ‘Ali bin Abu Thalib, cucu Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan kesayangan beliau radhiallahu 'anhuma telah berkata : “Aku telah menghafal (sabda) dari Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: “Tinggalkanlah apa-apa yang meragukan kamu, bergantilah kepada apa yang tidak meragukan kamu “.(HR. Tirmidzi dan berkata Tirmidzi : Ini adalah Hadits Hasan Shahih)

2. Sabar

Sabar adalah menahan dan melarang diri, lisan dari mengeluh, maksiat dll. Sehingga sabar menurut syeikh Muhammad Hasan memilki tiga bagian yang pertama yaitu: sabar dalam ketaatan (melaksanaka segala yang diperintahkan Allah SWT dan menghindari segala yang dilarangNya)ini adalah tingkatan yang paling istimewa karena para nabi selalu melaksanakan kesabaran atas ketaatan. Yang kedua adalah: Sabar dari maksiat (menahan diri dari segala hal yang membahayakan) ini adalah tingkat kesabaran bagi orang-orang yang mencintai Allah SWT dan yang ketiga adalah : sabar dari segala yang telah ditentukan Allah SWT baik berbentuk kenikmatan maupun sebuah bencana. sebagaimana hadis Rasulullah yang artinya "Dari Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh, dia berkata : bahwa Rasulullah telah bersabda, "Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. maka demi Alloh yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga. maka untuk kemajuan umat islam ini kita harus selalu sabar sehingga kita akan konsisten selalu dalam melaksanakan sesuatu, coba kita lihat aktivitas seekor semut yang telah mengajarkan kepada kita agar selalu sabar dan konsisten didalam hidup ini, bila seekor semut berjalan berputar-putar atau zigzag itu menandakan bahwasanya ia sedang mencari makanan baginya dan bagi kaumnya, sehingga apabila ia menemukan makanan maka ia berputar sejenak untuk mengukur berapa pasukan semut yang dibutuhkan kemudian ia memanggil kaumnya, maka meskipun kita meletakkan gula diposisi lain maka ia tidak mengusiknya sehingga selesai mengangkut makanan yang pertama ditemukan, dari kisah dan gerak-gerik semut sangat berarti bagi kita umat islam, seekor binatang saja memiliki strategi kesabaran untuk menyelesaikan tugas-tugasnya, maka kita harus bersabar sehingga kita dapat menyelesaikan Pekerjaan-pekerjaan Umat

3. Bersatu

Kalimat bersatu memang tidak asing bagi kita, akantetapi sangat sulit untuk melaksanakannya. seruan bersatu ini telah dikoar-koarkan oleh para sahabat untuk memerangi orang-orang kafir bahkan didalam hadist qudsi yang artinya "jadilah kamu menjadi sehati seorang pemuda" kesatuan umat islam harus dibina semenjak dini agar diabad selanjutnya kita tinggal memetik buah, yang ditakutkan adalah kesatuan kita sekarang aja belum ada wujud bibitnya bagaimana mungkin kita bisa memetik hasil, oleh karena itu terlebih dahulu kita satukan adalah doa dan munajat umat islam kepada Allah SWT agar kita diberikan kesatuan dan keteguhan jiwa, maka kita harus perhatikan kepada diri kita terlebih dahulu kemudian kita mengajak seluruh umat islam, jangan sampai terulang kembali tragedi "berdarah" dipalestina yang mana para pemimpin islam hanya bisa diam dan tidak melakukan tindakan nyata kecuali hanya sebagian saja itupun dikarenakan politik semata.dan yang menjadi hambatan umat islam untuk bersatu adalah hawa nafsu karena nafus yang diciptakn Allah SWT menyukai dengan hal malas, bahkan Al-Ajuri berkata dalam syairnya, Kulihat jiwa selalu benafsu terhadap apa yang diinginkan dengan mengikutinya, maka aku akan terjerumus dalam kehancuran dengan memaksa untuk mendapatkan hawa nafsunya, ia berkata "setiap kali aku menginginkan sesuatu, aku harus mendapatkannya"

Memang sungguh ajaib drama yang telah diatur oleh Allah SWT dan maha mendesain sejarah kehidupan ini sehingga membuat umat islam ada yang sadar dan ada yang terlena dengan "Drama" dunia yang sementara ini, maka bersyukurlah kita sebagai umat islam yang memiliki al-quran sebagai kitab yang paling sempurna dan penerang didalam kehidupan dan tidak seorangpun yang sanggup untuk merusak isinya,oleh karena itu marilah kita jaga islam sehingga tidak membuat agama islam menjadi jelek dipandangan manusia akibat dari ulah umatnya yang selalu keliru dalam mengambil tindakan.

1 comment:

Anonymous said...

hmmm...
bagus...
tapi krng rame di webnya....
di ramein...
hehehehehehe..
biar keliatan bagus....