Sunday 1 November 2009

Hati Panglima Tertinggi
Oleh: Mohd. Yusuf Hasibuan


















“Mengapa mereka tidak mentadabburi (memperhatikan) Al-Qur’an, ataukah hati mereka terkunci atau tertutup” (Q.S.Muhammad 47 : 24)

" Ketahuilah bahwa di dalam jasad ini ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka akan menjadi baik semuanya, dan apabila segumpal daging itu jelek, maka akan jeleklah semuanya, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Hati dalam kehidupan manusia merupakan kunci dari segala masalah. Ia yang akan merasakan pahit dan manisnya kehidupan, ketajamannya hanya bisa diasah dengan berzikir, membaca al-Quran dan berbuat amalan yang baik. Hati akan tumpul dan tidak bisa berfungsi lagi apabila ia didekatkan dengan kemaksiatan. Hati juga sebagai mahkota kehidupan yang harus kita temani dan bersihkan dengan al-Quran dan Sunnah. Dan kalimat hati juga digunakan didalam menamai salah satu surat al-Quran yaitu surat Yasin yang disebut juga Qolbu al-Quran (Hati al-Quran), bahkan seorang Aa Gym sebagai ulama yang terkenal dalam bidang hati, membuat lirik lagu yang berkenaan dengan hati, yang berbunyi sebagai berikut : “Jagalah hati jangan kau kotori, jagalah hati lentera hidup ini, jagalah hati jangan kau nodai, jagalah hati cahaya Illahi”maka untuk menjernihkan hati sebening-sebeningnya hanya dengan ilmu, iman dan cinta kepada Allah Swt melalui zikir yang khusuk.

Dan perlu kita ketahui bahwa segala anggota tubuh yang telah diciptakan Allah Swt memiliki fungsi yang berbeda-beda, seperti hati yang terletak dalam tubuh manusia, memiliki fungsi yang sangat dahsyat, menurut riset kedokteran. Bahwasanya hati dapat menghasilkan empedu (cairan bersifat basa yang pahit dan berwarna hijau kekuningan) ½ liter setiap hari, hati juga bisa menghasilkan enzim arginase yang dapat merubah arginin menjadi ornintin dan urea(suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO.), ornintin berfungsi untuk mengikat NH³ (Amonia yang berupa gas) dan CO² (karbon dioksida) yang bersifat racun. Bahkan hati bisa mengubah zat buangan dan bahan racun menjadi urin (air seni atau air kencing) kemudian disaring dalam ginjal dan dikeluarkan melalui uretra (saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh).

Maka jangan heran apabila salah seorang sahabat Rasulullah Saw (Khalid bin Walid) yang selamat dari bahaya racun, selain dari pada keimanan yang kuat, disana ada juga usaha yang dikeluarkan oleh hati. Sebagaimana yang tertulis didalam buku Ash-Hâbu ar-Rasûl, karangan Syeikh Mahmud al-Mashri Abu ‘Amar. yang menceritakan tentang kelebihan Khalid bin Walid (Saifullah atau Sword of God) bahwa ia selamat dari bahaya racun, yang diberikan oleh orang nasrani (Ibnu Buqailah). Meskipun ‘Amru bin ‘Ash telah melarangnya, namun ia enggan untuk mengikutinya sehingga ia meminumnya sambil membaca doa
"إنها لن تموت نفس حتي تأتي علي أجلها بسم الله خيرالأسماء رب الأرض والسماء الذي لايضرمع إسمه داء الرحمن الرحيم"
Kemudian ia tidak merasakan apa-apa, kecuali rasa hausnya telah hilang. Subhanallah!!.
Untuk menghindarkan hati dari perasaan dengki dan sombong yang bisa mematikan cahaya hati, sehingga kesesatan akan menghampiri kehidupan kita. Maka janganlah terlalu banyak ketawa yang berlebihan dan bicaya yang tidak bermanfaat, karena akan mengakibatkan sakit hati bagi diri kita bahkan bisa membuat orang lain tersinggung. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Imam Tirmizi dan Abdullah bin Umar yang artinya: “janganlah perbanyak perkataan tanpa berzikir kepada Allah Swt. Maka barang siapa berbicara tanpa karena Allah Swt maka hatinya akan keras seperti batu, sesungguhnya orang-orang yang paling jauh dari sisi Allah Swt adalah mereka yang hatinya keras.” Dan Allah Swt telah berfirman yang artinya: “Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan. (Surat: At-taubah Ayat: 82) dan Syekhu al-Islam Sufyan bin ‘Uyaynah berkata : “Menangis merupakan kunci taubat, sesungguhnya tangisan juga sebagai tanda penyesalan”

Maka untuk menjernihkan hati kita menjadi lebih bersinar dan bercahaya di muka bumi Allah Swt ini, mari kita selalu menggunakan hati dengan khusuk di dalam menghadapNya. Agar semua ibadah yang kita laksanakan terasa manis, dan tidak sia-sia. Apalagi menghadapi masalah dan problem yang berat, selain menggunakan akal kedudukan hati juga sangat penting di dalam mengambil keputusan dan kesimpulan, agar kesimpulan yang kita tetapkan tidak menjadi penyesalan di kemudian hari. Memang kalimat hati sangat memiliki rahasia yang dalam, karena Rasulullah Saw sebagai utusan selalu berdoa kepada Allah Swt melalui hati yang tenang, sebagaimana sabda nabi Muhammad Saw yang artinya “Syahr bin Hausyab r.a. mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Ummu Salamah, “Wahai ibu orang-orang yang beriman, do’a apa yang selalu diucapkan Rasulullah saw. saat berada di sampingmu?” Ia menjawab: “Do’a yang banyak diucapkannya ialah, ‘Ya Muqallibal quluub, tsabbit qalbii ‘alaa diinika (Wahai yang membolak-balikkan qalbu, tetapkanlah qalbuku pada agama-Mu).”Ummu Salamah melanjutkan, “Aku pernah bertanya juga, “Wahai Rasulullah, alangkah seringnya engkau membaca do’a: “Ya Muqallibal quluub, tsabbit qalbii ‘alaa diinika.” Beliau menjawab: “Wahai Ummu Salamah, tidak ada seorang manusia pun kecuali qalbunya berada antara dua jari Tuhan Yang Maha Rahman. Maka siapa saja yang Dia kehendaki, Dia luruskan, dan siapa yang Dia kehendaki, Dia biarkan dalam kesesatan.” (H.R.Ahmad dan Tirmidzi).
Oleh karena itu selalulah kita mendahulukan kemauan hati yang mutmainnah dan meghakhirkan kemauan jahat. Karena segala sesuatu itu akan selamat apabila hati dijadikan sebagai panglima tertinggi di dalam mengambil keputusan.

1 comment:

Unknown said...

foto narsis nih heheheh..tiap posting ada foto^^