Thursday 11 June 2009

Sungguhlah kaya pemuda cendana
membangun strategi tak pernah runtuh
kami sampaikan salam perdana
assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh

datuk hulu-balang menangkap ikan
ikan ditangkap hendak di gulai
terima kasih atas ucapan
semoga IKRH maju kedepan

semerah padi sungguhlah jarang
sikuning padi tandanya matang
doa kan kami dalam berperang
IKRH jaya masa mendatang

kapal berlayar dilaut samudra
hendak menangkap siikan berduri
doakan kami agar tak cedera
dalam berjuang di luar negeri

sisingamaharaja pahlawan sumatera
siimam bonjol pahlawan jawa
doakan kami biar sejahtera
membuat IKRH berwibawa

Thariq Bin Jiyad gagah berani
bakar lah sampan menambah semangat
cukuplah sampai disini
doakan kami najah berkeringat

tari saman darilah cabang
tari endeng-endeng darilah kampung
cukup sampai disini bang
asslamulaikum salam yang beruntung

Tuesday 9 June 2009

TURKI USTMAN
Oleh: Mohd. Yusuf Hasibuan

Pendahuluan

Segala puji bagi Allah Swt tuhan sekalian alam, yang telah memberikan nikmat dan hidayahnya, serta telah memberikan qolbu kepada manusia sebagai kunci kebaikan dan nur menuju jalan ilahi yang hakiki. Shalawat dan salam kita sampaikan keharibaan junjungan nabi besar Muhammad SWT, yang telah mengeluarkan keringat dan darah hanya untuk membela umat dan memperjuangkan agama Allah SWT sehingga kita sekarang dapat merasakan kelezatan iman dan taqwa, semoga kita mendapat syafaat beliau dihari yang telah dijanjikan Allah SWT.

Ad-Daulah al-Utsmâniyyah merupakan daulah islam yang sangat besar dan disegani pada masanya, serta Daulah ini memiliki sistem kepemimpinan yang sangat kuat dibumi Allah SWT. Sehingga musuh-musuh islam pada saat itu sangat menggelatar apabila mendapat peringatan dari kesultanan Utsmaniyyah, terbukti dari kegigihan mereka yaitu memerangi empat daerah dalam satu waktu, pertama; sebelah Barat mereka telah memerangi Ambraturiyyah an-Nimsa dan al-Isban didaerah al-Maghrib al-‘Arabi. Kedua; sebelah Timur mereka telah melakukan penyerbuan terhadap orang-orang Portugal, Ketiga; sebelah Utara mereka telah melakukan pengepungan dan gertakan terhadap tentara Tartar sehingga mereka kalah, Keempat; sebelah selatan mereka telah memerangi orang-orang Syi’ah yang membuat sebuah perjanjian dengan pasukan salib untuk memerangi orang-orang islam.Dan perlu kita ketahui bahwasanya keberadaan Daulah Utsmaniyyah telah merintis semenjak tahun 616 H hanya berbetuk kepala suku dan raja daerah biasa sampai pada tahun 699 H baru diumumkan dan disahkan menjadi Ad-Daulah al-Utsmâniyyah.

Beberapa tahun kemudian setelah kuatnya pertahanan Ad-Daulah al-Utsmaniyyah saat itu pula orang-orang eropa khususnya yang beragama nasrani dan non-muslim, mereka selalu mencari celah dan kelemahan untuk bisa menaklukan kekuatan-kekuatan Ad-Daulah al-Utsmaniyyah dengan berbagai macam cara, diantaranya; mengobrak-abrik dan mengadu domba pemikiran orang-orang muslim, mempelajari hukum-hukum islam kemudian mereka memindahkan dan mengutak-atik ilmu-ilmu Islam menjadi sesat, sehingga terjadilah permusuhan sesama muslim dan saling benci-membenci

Pemakalah tidak akan mengatakan bahwasanya ad-Daulah al-Utsmaniyyah adalah kesultanan yang paling sempurna didunia ini, putih dari kotoran dosa,-tidak pernah menghitamkan yang putih-, akantetapi setiap kebaikan pasti ada kejahatan, setiap ada penyakit pasti ada obatnya, setiap permasalahan pasti ada solusinya, setiap soal pasti ada jawabannya, itulah namanya kehidupan dunia yang penuh dengan penyaringan dan penyeleksian. Begitu jugalah dengan Kesultanan turki pasti memiliki kelebihan dan kelemahan, ini merupakan i‘tibar bagi kita, pelajaran untuk masa yang akan datang, dorongan untuk menjadi yang lebih terbaik.

Pemakalah akan membahas kesultanan Utsmaniyyah secara ringkas dan strategis, yang mana pembahasannya mencapai
Jadi ketika




A. Awal Mula Berdirinya ad-Daulah al-Utsmâniyyah

Kita akan menyangka bahwasanya pemerintahan turki sekarang merupakan Asia Kecil pada masa lalu, dan dari daerah inilah asal mulanya orang-orang turki, akantetapi perkiraan ini ternyata sangat keliru dan membingungkan kita, karena sesungguhnya kewarga negaraan orang-orang turki berasal dari Negara Turkistan berada ditengah-tengah Asia (seperti Negara Khazakistan, Turkmanistan, Thazakistan, Qirghizstan, dan Uzbakistan) dan Turkistan sebelah timur kebanyakan penduduknya orang-orang china khusunya didaerah Iqlim Sik yankh(Wilayah Baru) dan terdapat juga orang-orang iran dan afganistan yang dahulu terkenal dengan nama Khurasan. Bahwasanya Suku Turki berasal dari keturunan Mongol yang berkulit kuning, atau keturunan dari Yafits Bin Nuh, yang mencakup Benua Asia seperti orang-orang china, Jepang, Mongol, Tatar dan orang-orang Melayu Dst. Orang-orang turki sangat terkenal dengan keberaniannya, kejeliannya dalam berperang karena mereka terbiasa menjalani kehidupan yang tandus, panas, dan susah. Sebelum datangnya Islam kedaerah ini mereka telah menyembah berhala dan bintang-bintang. Sehingga pada masa ad-Daulah al-Umawiyyah mereka menyebarkan Islam kedaerah ini dan orang-orang turki menerima Islam dengan Nur Ilahi, diantara mereka yang sangat terkenal yaitu; Qutaibah Bin Muslim dan al-Hujaj Bin Yusuf as-Tsaqafi.

Lalu muncul pertanyaan dalam diri kita, bagaimana bisa terjadi perpindahan suku turki ke Asia Kecil atau Asia Minor (Anatolia)? Sesungguhnya pada masa al-Khilafah al-Abbâsiyyah sering terjadi pertikaian antara al-Khilafah al-Abbâsiyyah dan Ambratur. Maka dibangunlah sebuah benteng yang memisahkan orang-orang muslim dan orang-orang Rum. Dan dilanjutkan pada masa kepemimpinan al-Mahdi yang memberikan pasilitas dan tempat bagi suku Atruk didaerah Farghanah (sekarang Qirghizstan) sehingga sampai pada masa kepemimpinan al-Makmun dan al-Mu’tasyim keturunan mereka semakin bertambah dan menyebar luas sampai kedaerah Khurasan. Maka pada masa kepemimpinan al-Mutawakkil mereka mendapat kepercayaan menjadi pasukan tentara al-Abbâsiyyah. Dan pengawasan benteng Anatolia berada dibawah kontroling mereka, dengan kepercayaan ini membuat mereka berontak karena mereka sangat mudah untuk mendapatkan kelemahan-kelemahan al-Khilafah al-Abbasiyyah, kadang mereka melakukan pemberontakan terhadap ad-Daulah al-Hamdâniyyah. Sehingga kepemimpinan al-Daulah al-Abbâsiyyah menjadi lemah dan tak berdaya karena serangan dari orang-orang non-muslim dan pemberontakan mereka. Setelah tumbangnya al-Khilafah al-Abbâsiyyah maka muncul salah satu daulah Islam yaitu ad-Daulah as-Salâjiqah, yang dipimpin oleh orang-orang Atruk, dan pada tahun 463 H mereka semakin kuat dan memperluas kekuasaan didaerah Anatolia, daerah ini dikuasai semuanya setelah kesultanan Utsmaniyyah .

Sesungguhnya ad-daulah Utsmâniyyah berdiri dibawah bendera islam yang menggunakan bahasa Turki. Markasnya berada di asia kecil, namun tentang berdirinya daulah Utsmaniyyah para sejarawan berbeda pendapat.





1. Pemimpin Sulaiman (Kakeknya Utsman sebagai pendiri awal Daulah Utsmaniyyah) sebagai pemimpin di Negara MaHan dekat dengan baligh. Namun setelah daerah ini diserang oleh Zenkij khan raja mongol maka kepemimpinan Sulaiman melemah dan meninggalkan tempat itu, sehingga mereka meminta perlindungan kepada daulah Saljuk salah satu pemerintahan islam. sebelum sampai kepada tujuan mereka bermukim didaerah Azerbaijan, ketika sampai di Nahru al-Firat didepan benteng ja’bar mereka menyebrangi jembatan yang penuh dengan ranjau sehingga mereka terjatuh dan sulaimanpun tenggelam, sehingga ia dikuburkan di sekitar benteng ja’bar dan sekarang kuburannya dikenal dengan nama (Turk Majari). Setelah penguburan perjalananpun dilanjutkan sehingga mereka sampai kedaerah basin aweh si, ertugrul dan ketiga orang anaknya (Kunduz alib, sharubni, dan Utsman), serta rombongannya menetap didaerah ini, sedangkan kedua saudara ertugrul mereka pulang ke daerah khurasan, kemudian ertugrul mengutus anaknya syarwibni ke sultan ‘Alauddin (pemimpin saljuk didaerah Qouniyyah dan sewas) untuk meminta izin masuk ke negaranya, sehingga ertugrul dan 400 rombongan bermukim didaerah qarrah jah thigh, ini terjadi pada tahun 616 H.


2. Dan diriwayat yang lain bahwasanya ertugrul dan rombongannya ketika masih berada di anadhal sedangkan kedua saudara ertugrul pergi kekota azam (khurasan), pada saat itu mereka melihat dua pasukan yang sedang berperang diantara tentara sultan ‘Alauddin as-saljuqi dan tentara ukthi bin Junkizkhan yang menyerang untuk perluasan kedaerah asia kecil, melihat kejadian ini ertugrul langsung menolong pasukan sultan ‘Alauddin sehingga memperolah kemenangan maka setelah itu ertugrul mendapat hadiah dari sultan ‘Alauddin maka luas kekuasaan ertugrul mencapai Eskisehir.

Pada tahun 675 H Sultan ‘Alauddin dan Ertugrul bekerjasama untuk memperluas kekuasaan yaitu benteng Kutahiyyah akantetapi karena daulah saljuk diserang oleh pasukan tartar maka sultan ‘Alauddin tidak ikut bersama pasukan Ertugrul dan memberikan kepercayaannya ke Ertugrul untuk mengusai daerah itu, sehingga hubungan ertugrul dan sultan ‘Alauddin semakin erat karena ertugrul selalu membantu sultan ‘Alauddin, terutama dalam menaklukan daulah bezantium dan berbagai macam peperangan. sebagaimana kebiasaan Daulah as-Saljuqîyyah memuji dan menghormati kepala suku yang membantu mereka sehingga ertugrul mendapat gelar “Uja bek” dan “sultan”. Kemudian ia bermukim disalah satu kota Eskisehir sampai ajal menjemputnya yaitu pada tahun 687 H/1288 M

Setelah wafatnya ertugrul kepemimpinanpun digantikan oleh anaknya Utsman yang mana nama daulah diambil dari namanya ketika sultan ‘Alauddin mendengar kabar ini ia pun mengirimkan bendera kesultanannya, memberikan hadiah sebuah gelar bek karena sultan Utsman dapat




menaklukan benteng qorah hishar pada tahun 688 H/1289 M maka semenjak itu pula sultan Utsman menjadi Utsman Bik, dan memukul gendang dengan kedua belah tangannya. Maka pada saat itu pula apabila tentara Utsman mendengar nada gendang Sultan ‘Alauddin maka mereka berhenti untuk menghormati sultan ‘Alauddin. Namun Utsman merasa ini adalah pemindahan kepemimpinan ketangannya sehingga ia mengumumkannya diatas mimbar. Sedangkan menurut Ibnu al-Wakil bahwasanya sultan Utsman tidak mengumumkan tentang kekuasaanya diatas mimbar kecuali setelah runtuhnya kepemimpinan sultan ‘Alauddin diserang pasukan tartar .

3. Menurut riwayat lain bahwasanya keturunan Utsmaniyyun tertuju kepada kelompok Turkimaniyah yang hidup didaerah kurdustan pada masa awal abad ke VII H ketepatan abad ke XIII M. Mereka mencari perlindungan akibat serangan orang-orang mongol terhadap iraq dan Asia Timur dibawah pimpinan Junkijkhan, maka sulaiman kakeknya sultan Utsman pada tahun 617 H-1220 M berhijrah dari Kurdustan menuju Negara Anatolia dan kemudian bermukim dikota Akhlâdh (kota disebelah timur Turki berdekatan dengan laut wa ân di Armenia) setelah wafatnya pada tahun 628 H-1230 M kepemimpinan digantikan kepada anaknya Ertugrul dan pengikutnya sekitar 100 keluarga dan 400 prajurit berkuda dan ia adalah pemimpin salah satu qabilah turki, mereka meninggalkan tanah air dari Asia barat menuju Asia Kecil akibat serangan orang-orang mongol. Ditengah perjalanan mereka menyaksikan sebuah pertempuran yang sangat dahsat antara orang-orang muslim yang dipimpin sultan ‘Alauddin dengan orang-orang nasrani maka sebagai muslim yang sejati ertugrul membantu sultan ‘Alauddin sehingga mereka meraih kemenangan, Setelah selesainya perang pasukan Saljuk yang dibantu pasukan Ertugrul memutuskan untuk memperluas kekuasaan didaerah barat yaitu as-sughur yang terletak diroma, sehingga Sultan ‘Alauddin memberikan beberapa daerah sebagai hadiah dan tanda terima kasih kepada ertugrul.. Pada tanggal 699 H-1299 M wafatlah Ertugrul bin Sulaiman Syah (salah seorang pendiri ad-Daulah al-Utsmâniyyah) kemudian kepemimpinan digantikan oleh anaknya Utsman .

1. Sultan al-Ghaji Utsman Khan I(699-726 H)

Ketika sultan Utsman dilahirkan Pada tahun 656 H-1258 M keadaan kota Baghdad (sebagai ibukota Khilafah Utsmaniyyah) sangat buruk karena diserang oleh tentara mongol dibawah pimpinan



Hulku. Ibnu Katsir mengatakan: bahwasanya telah terjadi tragedi peperangan yang sangat dahsat sehingga menelan korban yang sangat banyak baik dari anak-anak, perempuan-perempuan, pemuda, dan orang yang sudah tua sehingga bumi iraq mandi darah, dan mereka merampas harta.

Dan yang sangat menyedihkan lagi tragedi pada tahun 699 H/13000 M terbunuhnya Sultan ‘Alauddin sebagai pemimpin terakhir daulah saljuk didaerah Qawniyyah yang dibunuh oleh pasukan tartar dan ada yang mengatakan bahwasanya ia terbunuh oleh anaknya Ghiyasuddin yang sangat tamak dengan kekuasaan. Kemudian terbunuhlah Ghiyasuddin oleh pasukan tartar sehingga membuat sultan Utsman semakin semangat untuk memperluas kekuasaan salah satunya daerah Yenisehir dan dibuat sebagai ibukota baru bagi kesultanan Utsman. Bertepatan pada tahun itu juga ia melanjutkan perjuangan untuk menguasai daerah Izmit (sekarang dikenal dengan Kocaeli) dan Ajik setelah menguasai daerah ini ia mengirimkan surat-surat kepada pemimpin-pemimpin orang-orang Rum yang berada didaerah Asia Kecil untuk masuk Islam apabila tidak bisa maka membayar upeti, apabila tidak mau melaksanakannya maka akan diperangi, maka sebagian mereka mematuhi seruan Sultan Utsman untuk memeluk Islam dan membayar upeti akantetapi orang-orang Mongol tidak mau untuk mengikuti seruan ini, sehingga Sultan Utsman mengirim anaknya nomor dua Orkhan untuk memerangi mereka. Setelah peperangan ini mereka merebut kota Burshah ini terjadi pada tahun 717 H/1317 M, dan orang-orang disini membayar upeti sebanyak 30.000 ‘Umlah(Nama mata uang pada masa itu) dan Hakim didaerah ini masuk Islam yaitu Afrinus kemudian Sultan Utsman memberinya gelar Bek sehingga ia adalah salah satu kepala Hakim yang sangat terkenal, dan tempat ini telah dikuasai sultan Utsman selama sepuluh tahun tanpa ada pembunuhan dan peperangan melainkan kedamaian meskipun ada perlawanan dari Raja al-Qastantiniyyah namun serangan mereka sia-sia diusir oleh Orkhan Kemudian pada tahun ini juga mereka menyerang daerah Ardanus yang berada dibawah gunung Ulu Dag . Tak lama setelah itu Sultan Utsmanpun wafat pada tanggal 21 Ramadhan Tahun 726 H/Agustus 1326 M. dan dikuburkan didaerah Burshah, masa kepemimpinan beliau selama 37 Tahun dan Umurnya 70 Tahun.

Sifat-sifat Sultan Utsman Khan

1. Pemberani :ketika dia memanggil para pemimpin nasrani didarah burishah, madanus, dan adranus, kittah, dan pasukan Bizantium pada tahun 700 H-1301 M untuk melawan pasukan salib. Ternyata mereka sangat antusias dan ikut membantu Sulthan Ustman khan sehingga mereka meraih



kemenangan. Dan Bahwasanya sultan Utsman sangat mencintai ulama, terbukti dari kegigihannya dalam menekuni ilmu agama yang pelajari dari syeikh “addih bali” dan ia belajar bahasa arab kepada “adab ‘ali” yang berada didaerah “aski sahir” ditengah belajar ia tak sengaja melihat anak syeikh adab ‘ali seorang wanita yang menawan namanya “Mal khatan” sehingga menempellah aroma cinta diqalbu sultan Utsman, maka ia semakin semangat untuk hadir dalam pengajian syeikh adab ‘ali bahkan ia sengaja bertamu sampai kemalaman sehingga ia bermukim dirumah syeikh dan pada malam hari ketika ia tidur ia bermimpi melihat “ bahwasanya bulan terbit di dada gurunya dan masuk kedalam dada gurunya, kemudian keluar pohon yang sangat besar dari pusat perut Ustman, dari pohon ini keluar mata air, sungai firat, sungai nil dan danub, dan daun-daun pohon itu dihembus angin kemudian ia memutarkan daun-daun pohon itu kearah Kota Konstantinopel dan ia melihat gunung-gunung tunduk kepada Mal Khan” maka ketika ia bangun sultan Utsman langsung melaporkan tentang mimpinya kepada syeikhnya yang menguasai ilmu takwil mimpi dan syeikh mengatakan “bahwasanya keturunanmu akan menguasai alam” kemudian sultan Utsman melamar anak syeikh adab ‘ali dan menikahinya sehingga mereka mempunyai anak yang bernama Orkhan dan menurut Muhammad farid bik bahwasanya “mal khatun” sangat banyak yang mendambakannya sebelum dinikahi oleh sultan Utsman, diantaranya; kusah mighal sebagai pemimpin didaerah Eskisehir tergila-gila dengannya maka tatkala tunangannya ditolak oleh syeikh Adab ‘Ali, ia menangkap salah satu keluarga malkhatun sehingga membuat Sultan Utsman marah dan mendatangi istana kusah mighal untuk menyelamatkan dan mengambil kekuasaan sehingga daerah ini menjadi milik sultan Utsman.

2. Bijaksana; saat beliau memimpin dan melihat keadaan Sulthan ‘Alauddin yang dimusuhi oleh negara nasrani. Ia tak tinggal diam akantetapi membantu dan menyerang Negara yang memusuhi Sultan ‘Alauddin sehingga ia mendapatkan hadiah yaitu kesultanan saljuk diserahkan kepada Utsman Khan (pada saat shalat jumat) begitu juga dengan ayahnya
3. Sabar; terbukti ketika ia memperluas kekuasaannya membutuhkan waktu yang sangat panjang pada tahun 707 H ia menyerang Benteng Kuttah, Lufkah, A qa, dan pengepungan benteng quj. Dan pada tahun 712-717 H (1312-1317 M) ia memperluas kedaerah Kabbuh, yakijah thara qalu, bekari dan daerah barusah. Dan daerah paling susah untuk ditaklukan adalah barusah yang dipimpin oleh Iqrinus.
4. Berdakwah demi Allah swt; sultan Utsman memperluas daerah bukanlah sekedar mencari keuntungan financial dan bertambahnya kekuatan pasukan. Namun beliau lebih mementingkan dakwah islam dan menolong agama Allah swt begitu juga dengan ayahnya ertugrul yang sangat mematuhi agama Allah swt, terbukti dari amalan beliau yaitu saat malam hari ia mampir ketempat salah seorang ulama zuhud, sebelum ia bergagas ketempat tidur ia melihat ulama ini membawa mushaf dan meletakkannya diatas rak, kemudian ertugrul bertanya tentang mushaf yang dibawa ulama ini, maka ia menjawab ini adalah al-Quran (kalamullah yang diturunkan untuk manusia dengan perantaraan lisan nabi Muhammad saw) maka estugrul meminjam mushaf ini dan membacanya hingga subuh. Kemudian ia tidur dan bermimpi melihat bahwasanya ia melihat seorang raja menemaninya dan keturunannya ditinggikan derajatnya sepanjang masa. Maka perlu kita ketahui bahwasanya Sultan utsman telah menguasai daerah seluas 16.000 KM bahkan sampai ke laut marmara dan dapat menaklukan daerah Byzantium; Ajnek dan Burshah.




2. Sultan al-Ghaji Orkhan I (726-761 H/1327-1360 H)

Setelah wafatnya Sultan Utsman maka ayahnya memberikan kepercayaan terhadap anaknya nomor dua yaitu Orkhan, karena ia memiliki keberanian dan kepintaran dalam berperang yang lebih daripada abangnya anak paling besar ‘Alauddin, akantetapi abangnya tidak membantah wasiat ini. agar perselisihan tidak terjadi diantara mereka Maka merekapun membagi tugas-tugas kesultanan menjadi dua bagian,
Pertama; untuk permasalahan dan keamanan didalam negri dipegang oleh ‘Alauddin terdiri dari pengumpulan upeti-upeti baik dari segi perak, emas, maupun uang. bahkan ia sangat kreatif yaitu membuat disiplin dan jadwal pelatihan bagi para tentara didalam negri agar berkumpul tidak hanya waktu perang tiba, maka untuk mensiasati ketertiban pasukan ia mengangkat Qarah Khalil sebagai komandan, lalu dengan kinerja yang sangat bagus maka Sultan Orkhan menaikan pangkatnya menjadi seorang menteri. dan ‘Alauddin tak lupa mengambil anak-anak yang terlantar(Baik anak-anak yang berada didalam negri maupun anak yatim atau piyatu yang berada dinegara yang telah ditaklukan) agar dibina dan dilatih menjadi seorang tentara yang saleh dan handal, tak ada keinginan yang lain kecuali untuk menegakkan kalimat Allah SWT, mereka inilah yang sering menjadi umpan dalam peperangan yaitu menyamar menjadi orang nasrani, penjual buah-buahan, dan menjadi pengemis sehingga mereka melakukan perlawanan dan dengan mudah menaklukan sebuah negara, diantara daerah-daerah yang mereka taklukan adalah Amasia( disebelah Tenggara kota Ajmir dan ada kota yang bernama Amasia juga akantetapi berada disebelah Timur Laut kota Anatolia)
Kedua; untuk urusan luar Negara dan memperluas daerah diserahkan kepada adiknya Sultan Orkhan. Pada masa kepemimpinan Sultan Orkhan menjabat ia memindahkan ibukota ke Burshah. Dan ia melanjutkan perjuangan ayahnya Sultan Utsman untuk memperluas kekuasaan didaerah Asia Kecil, diantaranya; azmit dan Ajmik untuk menguasai daerah ini pasukannya membutuhkan waktu yang panjang yaitu dua tahun, setelah menaklukkannya ia tak lupa membangun mesjid-mesjid, sekolah-sekolah bagi masyarakat, panti jompo buat yang sudah tua dan pakir miskin, dan membuat panti asuhan bagi anak-anak yatim atau piyatu, Dan membuat anaknya Sulaiman Basya menjadi Hakim didaerah Ajmik. Lalu pada tahun 736 H/1336 M ia memerangi daerah Qareh Sai ia memperolehnya dikarenakan wafatnya seorang Raja didaerah ini sehingga menimbulkan perselisihan diantara dua orang anaknya maka pertahanan Negara merekapun melemah.

Ditengah kegemilangan yang Sultan Orkhan peroleh ia ditemui oleh mendapat tawaran dari Raja Rum di konstantinovel untuk menolong mereka dalam penaklukan Raja Dusan yang memimpin kota Sharb, apabila mereka meraih kemenangan maka akan mendapatkan imbalan dan menikahkan anaknya seorang permaisuri yang sangat cantik dan menawan kepada Sultan Orkhan.



Maka Sultan Orkhan mengutus pasukan yang sangat banyak melalui pengepunganpun daerah Prizen sekarang kita kenal kota Yogoslavia, namun ketika strategi pengepungan ini dimulai bahwasanya terdengar berita tentang meninggalnya Raja Dusan sehingga kerjasama ini batal karena menjaga peraturan-peraturan perang yang telah ada, maka hadiah dan permaisuri batal tidak jadi diterima, kejadian ini terjadi pada tanggal 20 Desember 1355.

Kemudian setelah kejadian ini Sultan Orkhan mendengar bahwasanya pertahanan kerajaan Roma telah lemah, lalu ia berencana melakukan ekpedisi kedaerah eropa baik dari segi perlautan maupun daratannya, Namun hal ini gagal ternyata kabar tentang lemahnya pertahanan kota Roma hanya sekedar “berita burung”, maka perjuangan ini dilanjutkan oleh anaknya yang paling besar yaitu Sulaiman Basya bersama empat puluh orang pasukan terbaik dan 30.000 tentara biasa, sehingga mereka menguasai Tajanb, Absala (terletak disebelah Utara daerah dardanil disamping eropa), Rodosto(berdekatan dengan Laut Marmara. Setelah peperangan ini Sultan Orkhan dan saudaranya bersama-sama konsentrasi dalam hal pembangunan didalam Negara dan peninggkatan pendidikan. Maka pada tahun 760 H/1359 M Sulaiman Basya Meninggal dunia, kemudian setahun setelah wafatnya Sulaiman Basya ayahnyapun menyusul pada tahun 761 H/1360 M, Sultan Orkhan memimpin Daulah Utsmaniyyah selama 35 tahun dan umurnya 81 tahun, dan dikuburkan didaerah Bursha.

Pengabdian yang telah dilakukan Sultan Orkhan dimasa kepemimpinannya diantaranya;

1. Sultan Orkhan telah membantu ayahnya Sultan Utsman dalam perluasan daerah khususnya daerah kekaisaran Byzantium yang berada diAnatolia, bahkan pada masa Sultan Utsman memimpin orang-orang nasrani belum terlalu tunduk kepada Daulah Utsmaniyyah, namun dengan kehadirannya sebagai komandan perang ia membuat startegi yang tajam dengan mengepung Negara-negara Nasrani melalui penyebrangan laut didaerah Ghalibuli sehigga orang-orang Nasrani tidak sanggup untuk melawannya.
2. Ia memiliki kelihaian dan keberanian dalam menghadapi musuh, seperti menyerang daerah al-Balqaniyyah, dan ia berpengang teguh kepada al-Qur’an dan Sunnah, bermazhab Sunni.
3. Sultan Orkhan telah menaklukan kota belghariyya, Syarb, dan Mujarrad.
4. Membuat peraturan-peraturan khusus bagi para tentara dan membina untuk selalu berpegang teguh terhadap Hukum Ilahi.

3. Sultan Murad I(761-791 H/1360-1389 M)

Kesultanan murad pertama ini sangat bijaksana dalam memimpin, berani dalam melawan musuh-musuh Allah SWT, dan adil dalam memberi keputusan, ia sangat berpegang teguh kepada peraturan-peraturan yang telah dibuat dan disahkan, bahkan ia membuat majlis musyawarah untuk kesultanannya dan membangun mesjid-mesjid dan sekolah-sekolah. Dan masa pemerintahannya pasukannya pernah memerangi Asia Kecil dan Eropa dalam waktu bersamaan. Pada tahun 762 H/1360 M ia telah menaklukan daerah strategi di Balqan yaitu daerah Adranah yang dikuasai oleh






kekaisaran Byzantium kemudian ia memindahkan ibukota kedaerah Adranah pada tahun 768-858 H/1366-1453 M sehingga ad-Daulah al-Utsmâniyyah menguasai kota Konstantinopel, inilah awal mula ibukota ad-Daulah al-Islamiyyah berada didaerah eropa, karena daerah ini memiliki berbagai macam kelebihan diantaranya;

1. Daerah ini sangat strategis dan mudah digunakan untuk menyusun pasukan, serta daerah ini sangat dekat kedaerah lain untuk melakukan perluasan.
2. Memiliki iklim yang sangat bagus sehingga mendukung untuk melakukan latihan dan perlawanan terhadap musuh.
3. Sultan Murad telah mengumpulkan para hakim-hakim yang handal, Ulama-ulama, dan telah menempatkan para tentara-tentara pilihan kedaerah ini, bahkan ia telah membangun sekolah-sekolah khusus bagi para calon tentara.

Sultan Murad I sangat mudah mendapatkan kota eropa karena orang-orang konstantinopel terbagi dua golongan, yang pertama Imbratur yang bermazhab Arsuzkesi dan yang bermazhab al-Katsuliki, dengan perselisihan ini membuat mereka lemah. Sehingga mereka membayar pajak 500 Daukan/tahun dan Sultan Murad menikahi anak Raja Bulgaria. Pada tahun 784 H mereka menyerang daerah as-Syarbiyyah sekarang berada disebelah tenggara yogoslafia. Dan selama tiga tahun baru mereka dapat menguasai daerah Salunik sekarang berada didaerah Yunani. Pada tahun 791 H terjadilah peperangan Qusyirah, yang mana musuh-musuh Sultan Murad bersatu untuk menaklukannya, jumlah mereka mencapai 10.000 pasukan, namun dengan pertolongan Allah SWT dan keyakinan, mereka meraih kemenangan, kejadian ini terjadi di Kusufo (sekarang disebut dengan Yogoslafia). Maka setelah peprangan ini yang sangat disayangkan terjadi penyelewengan dan penipuan yaitu pengakuan dari musuh tentang keislamannya dihadapan Sultan Murad, lalu Sultan Murad menyeruh pengawalnya untuk meninggalkannya berdua, dengan kesempatan emas ini sang musuh mengeluarkan tangannya ingin bersalaman dengan Sultan Murad sebelum tangan musuh menjabat tangan Sultan Murad, dengan tiba-tiba musuh mengambil kapak kecil dan menusukkannya, maka Sultan Murad menjadi syahid pada tahun 791 H dan umurnya mencapai 65 tahun masa Kesultanannya 29 tahun. Dan masa kesultanannya ia dapat menguasai daerah Turkiya dan maqduniya sehingga mencapai sebelah tenggara Bulgaria dan sebelah Timur Serbia dan menumbangkan daerah kekaisaran Byzantium , dan daerah yang dikuasainya seluas 500.000 KM sedangkan masa Kesultanan ayahnya hanya seluas 95.000 KM.

Salah satu doa yang dibaca Sultan Murad I sebelum Berberang;
(يا ألله يارحيم يارب السموات يا من تتقبل الدعاء لاتخزني يا رحمن يا رحيم استجب دعاء عبدك الفقيرهذه المرة أرسل السماء علينا مدرارا وبدد سحب الظلام فنري عدونا وما نحن سوي عبدك المذنبين إنك الوهاب ونحن فقراؤك ماأنا سوي عبدك المتضرعوأنت العليم ياعلام الغيوبوالأسرار وماتخفي الصدورليس لي من غاية لنفسي ولا مصلحة ولايحملني طلب المغنم فأنا لا أطمع إلا في رضاكيا ألله لاتجعلني سببا في موتهم بل اجعلهم المنتصرين إن روحي فداءا لك ياربي إنني أقسم بعزتك وجلالك أنني في سبيلك أفديك روحي فتقبل رجائي ولا تجعل المسلمين يبوء بهم الخذلان)





4. Sultan al-Ghaji Beyazid Khan I (791-804 H/1389-1402 M)

Ketika Sultan Beyazid I menjabat Kesultanan umurnya 30 tahun, dan ia lahir pada tahun 761 H/1360 M, ia sangat terkenal dengan seorang Sultan yang pemberani dan selalu berjihad dijalan Allah SWT sehingga ia mendapat gelar dengan nama Yildirim, dan Sultan Beyazid memiliki seorang adek yang bernama Ya’qub yang sangat iri dengan terpilihnya abangnya sebagai pengganti Kesultanan maka ia menyebarkan fitnah dan mencari dalil agar ia terpilih menjadi seorang Sultan, salah satu dalilnya yaitu tentang terpilihnya seorang Sultan yang diambil dari keluarga yang terkecil karena setelah meninggalnya Sultan Utsman Khan yang menggantikannya adalah Sultan Orkhan bukan ‘Alauddin sebagai anak yang paling besar, maka para Ulama dan Hakim memutuskan untuk memenjarakannya dan membunuhnya agar tidak tersebar fitnah ini, sehingga memperetak persatuan dan menghancurkan keamanan bangsa. Lalu Sultan Beyazid Khan I menikah dengan elfero kakak dari Raja sharb.

Kemudian Sultan Beyazid melakukan ekpedisi daerah filodelpia(terletak disebelah Barat Kota Anatolia dan sebelah Timur dari kota Izmir, daerah ini merupakan daerah terakhir bagi kerajaan Roma diAsia), dan menaklukan kota Aiden terletak sebelah Barat Daya kota Turki dan sebelah Tenggara kota filodelpia. Setelah ini Sultan Beyazid berekreasi kedaerah Muntasha(sebelah Tenggara Aiden dari laut Ejah) dan Shar Khan(sebelah Utara laut Ejah), kemudian ia bereaksi kembali menyerang Konstantinopel yaitu daerah Bilgeria pada tahun 794 H/1394 M, setelah terbunuhnya Raja Sesman kemudian anaknya masuk islam yaitu Lesmun. Setelah mendengar berita kekalahan ini Raja Sigis Mond Luxembourg (Ia pernah menjabat sebagai raja Majar pada tahun 1387-1437 M, dan pernah menjadi Imbratur al-Maniya pada tahun 1433-1437 M, dan menguasai Bauhimiya pada tahun 1419-1437 M) maka ia meminta izin dan restu ke Baba agar peperangan Agama ditegakkan secara otomatis raja-raja non-muslim sangat antusias dengan program ini diantaranya daerah Bourgogne (daerah yang sangat besar berada diYunani), de Nevers(Markas terbesar berdekatan dengan Paris berjarak 232 KM), Ostria(Nimsa) sehingga jumlah pasukan mereka mencapai 6.000 tentara. Maka Sultan Beyazed mempersiapkan 200.000 tentara untuk menaklukkannya sehingga mereka tumbang dan terpontang-panting, lalu dengan kekalahan ini orang-orang Byzantium membayar 10.000 Dinar/tahun dan memperbolehkan bagi ad-Daulah al-Utsmâniyyah untuk membangun mesjid-mesjid.

Namun sangat disayangkan kejadian pada tanggal 19 Dzulhijjah tahun 804 H/20 Juli tahun 1402
ad-Daulah al-Utsmâniyyah diserang Timur Lenk karena saat mereka menyerang Baghdad (Ibukota Iraq) maka pemimpinnya Ahmad Jalayir meminta perlindungan ke ad-Daulah al-Utsmâniyyah sehingga saat kerajaan Timur Lenk meminta Ahmad Jalayir agar diserahkan kepada mereka maka Sultan Beyazid enggan untuk menyerahkan sahabat seagamanya maka semenjak itu






Timur Lenk sangat dendam dengan ad-Daulah al-Utsmâniyyah, sehingga mereka membunuh anak Sultan Beyazid yang biasa dipanggil dengan Ertugrul dan memenggal kepalanya lalu mengirimkannya kepada Sultan Beyazid. Maka Sultan Beyazidpun sangat marah dan mengumpulkan pasukannya mencapai 150.000 pasukan, sedangkan musuh hanya mempersiapkan pasukan sebanyak 80.000 orang, namun ditengah pertempuran banyak dari pasukannya yang berkhianat dan lari dari barisan untuk menyatu dengan pasukan Timur Lenk, maka keadaan ini membuat Sultan Beyazid dan pasukannya kocar-kacir bahkan anak-anaknya(Musa, Sulaiman, ‘Isa, Muhammad) berlarian mencari perlindungan, maka situasi ini membuat sedih Sultan Beyazid maka merekapun mundur dan sampai tiga kali mereka mencari perlindungan namun hal ini tidak terlalu bermanfaat sehingga Sultan Beyazid terbunuh pada tanggal 15 Sya’ban tahun 805 H/10 Maret 1403 M, dan ada yang meriwayatkan bahwasanya ia bunuh diri. Mendengar terbunuhnya ayah mereka maka anaknya yang bernama ‘Isya mengaku sebagai pengganti ayahnya Sultan Beyazid dan mengumpulkan pasukan yang berada di daerah Burshah untuk menyerang Timur Lenk, namun pasukan Timur Lenk sangat bijak dan licik membuat fitnah agar merek a(anak-anak Sultan Beyazid) terpecah-belah dan saling mencurigai, mereka melawan ‘Isya sehingga ia terbunuh ditangan tentara Timur Lenk. Sedangkan saudaranya Muhammad ditipu dengan mengadakan perjanjian dan perdamaian didaerah Anatolia, sedangkan saudara mereka Musa yang sangat tamak akan kekuasaan, ia menyerang saudaranya Sulaiman sehingga terbunuh pada tahun 1410 M.

Jadi semenjak tahun 804 H/1402 M sampai tahun 816 H/1416 M terjadilah pemerintahan yang kosong dikarenakan terjadinya fitnah dan hujat menghujat antara anak-anaknya Sultan Beyazid, maka permasalahan internal sangat menumpuk bak benang kusut sehingga kosentrasi untuk perluasan daerahpun tidak pernah dilakukan ladi sepanjang 12 tahun sehingga membuat pasukan Mongol dengan mudah mengambil dan menjajah wilayah-wilayah ad-Daulah al-Utsmâniyyah.

5. Sultan al-Ghazi Muhammad Jalbi






















Penutup

Mudah-mudahan kita sebagai generasi penerus jangan sampai taqlid buta sehingga kita menjadikan dunia barat dan eropa sebagai ka’bah kita padahal pada hakikatnya kitalah yang menjadi panutan bagi mereka. Perlu kita ingat perkataan Dr. Roghib as-Sarjani yaitu“demi Allah SWT jikalau mereka(orang-orang barat dan eropa) masuk kedalam lubang biawak maka kamu akan masuk juga kedalamnya dibelakang mereka”
Apalagi yang kita tunggu hai sahabat-sahabatku, orang-orang eropa dan barat selalu menyebar fitnah diantara kita sehingga membuat perpecahan didalam tubuh islam.
Janganlah selalu menunggu bahwasanya kemaslahatan itu akan muncul dari orang-orang arab. Perlu kita ketahui bahwasanya Rasulullah SAW bersabda”tidak ada kemuliaan bagi oraang-orang arab dari orang-orang non-arab kecuali ketaqwaan”

Daftar Pustaka
1. Dr. Râghib as-Sarjâni, al-mausû’ah al-Muyassarah Fîal-Târîkh al-Islâmi, Cet. VII, Jld. II, Kairo, 2005.
2. Dr. as-Sayyid Muhammad ad-Daquni, Dirâsât FîTârikh ad-Daulah al-Utsmâniyyah, Dâr. Al-Kutub, Kairo, 2005.
3. Dr. Ali Muhammad ash-Shallâbi, ad-Daulah al-Utsmâniyyah ‘Awamilu an-Nuhûdh Wa as-Suqûd, Dâr al-ma’rifah, Cet. III, Beirut, 1427 H/2006 M.
4. Prof. Muhammad Farid Bek al-Muhami, Târikh ad-Daulah al-‘Ulyah al-‘Usmâniyyah, Dar an-Nafaes, Cet. X, 2006, Beirut-Lebanon.





























http://www.liputan6.com/video/?program=news&id=175895&m_id=800907&page=1
Istanbul srditek old bazaar dan greez bagat,