Wednesday 18 March 2009

NABI DZULQARNAIN PERNAH KE CHINA

Ibnu Ishaq mengatakan Dzulqarnain adalah orang mesir, namanya Marjiban bin Mardibah Al-Yunani anaknya si Yunan Bin Yafis Bin Nuh. Ibnu Hisyam mengatakan: Dzulqarnain bernama Iskandar karena ia telah membangun Iskandariyyah. dan ada yang mengatakan bahwasanya ia adalah seorang nabi yang mendapat amanah sebagai raja dimuka bumi. Thabari mengatakan bahwa Dzulqarnain adalah seorang pria dari negri Rum. Dan ada yang mengatakan ia adalah raja yunani, namanya Alexander.

Ibnu ‘Athiyyah mengatakan: penamaannya dengan Dzulqarnain karena ia memiliki dua kabar yang besar.
1. dialah yang menghakimi nabi Ibrahim as dinegeri syam yang berada disekitar sumur saba’.
2. zaman hidupnya nabi dzulqarnain berdekatan dengan Rasulullah ‘Isa as.
Dan ada yang mengatakan ia disebut sebagai Dzulqarnain karena ia memimpin selama 2 abad Matahari, menguasai sebelah timur dan barat, mengajari ilmu Dhahir dan Batin, dan karena ia menguasai negeri Faris dan Rum.

Wahab bin Munbah mengatakan: karena ia memiliki 2 jambul rambut (yang mirip seperti tanduk hewan) dibawah serbannya. dan karena ia menjadi raja pada dimasa dua nabi yaitu nabi Ibrahim dan Isma’il. Serta ada yang berpendapat karena jika ia membunuh musuh dengan memotong kedua belah tangannya.
Ibnu Kawwa bertanya kepada Ali Ra. Tentang Dzulqarnain. Apakah ia seorang nabi atau seorang raja ? Ali menjawab: ia bukanlah nabi dan bukan seorang raja melainkan seorang hamba Allah swt yang shaleh.

Ada yang meriwayatkan bahwasanya yang akan menjadi Raja dunia dibuka bumi ini ada lima raja, dua raja orang mukmin yaitu Nabi Sulaiman as dan Iskandar dan dua raja orang kafir yaitu Raja Namrud dan (Raja Bikhtanshar ?) dan Raja yang kelima adalah Imam Mahdi sebagaimana firman Allah swt dalam Surat Al-Fath ayat: 28 (LiyudzHiraHu ‘Ala Al-Dîni KulliH).
Memang ada yang mengatakan bahwasanya Raja Dzulqarnain pergi ke china kemudian ia menikahi orang china, akan tetapi nama periwayat tidak termaktub.

Dari Hani al-haj yang telah di Tahqiq oleh: ‘Imad Jaki Al-Barudi dan Khairi Sa’id, Al-Jâmi’u Li Ahkâmi Al-Qurani Tafsir Al-Qurthubî, Jilid 11-12, Cairo-Mesir, Maktabah Al-Taufiqîyyah, Hal 40, (tafsi Surat Al-Kahfi ayat 83-90)


perlu kita ketahui bahwa didalam buku Al-Bidâyah Wa Al-NiHâyah menerangkan Dzulqarnain ada dua orang sebagaimana yang dikatakan oleh Ishaq Bin Bashar dari (‘an) Sa’id Bin Basyir dari Qutadah bahwasanya Dzulqarnain yang pertama adalah Iskandar seorang raja yang shaleh karena keadilan dalam memimpin dan keshalehannya ia dikatakan sebagai nabi, Menterinya adalah Al-Khadhar, dan ayahnya seorang Kaisar.

Kedua: Dzulqarnain adalah Iskandar (إسكندر بن فيليبسبن مضريم بن هرمس بن هردس ميطون بن رومي بن لنطى ابن يونان بن يافث بن نونة بن سرحون بن رومة بن ثرنط بن توفيل بن رومي بن الأصفر ابن اليفز ابن العيص بن إسحاق بن إبراهيم الخليل ) عن الحافظ ابن عساكر فى تاريخه

sebagai seorang raja Yunani yang mushrik, menterinya adalah seorang Filosof (Aristhoteles). Jarak tahun mereka sekitar seribu tahun. (tapi Isanadnya Maudǚ’dari Ibnu ‘Asakir didalam bukunya Mukhtashar Târikh Damasqa.

Akantetapi ada didalam hadis Rasulullah bahwasanya Dzulqarnain bukanlah seorang raja dan bukan pula seorang nabi.
روي الحافظ ابن عساكر من حديث أبي محمد بن أبي نصر عن أبي إسحاق إبراهيم ابن محمد بن أحمد بن أبي ذؤيب حدثنا محمد بن حماد أنبأنا عبد الرزاق عن معمر عن ابن أبي ذئيب عن المقبري عن أبي هريرة قال :قال رسولالله صعلم
"لا أدرى أتبع كان لعينا أم لا ولا أدرى الحدود كفارات لأهلها أم لا أدرى ذو القرنين كان نبيا أم لا"
(صحيح في مختصر تاريخرمشق (8/ 215
و صححه الألباني في صحيح الجامع (5524 )